Page 197 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2020
P. 197
Title MATERI KARTU PRA KERJA BANYAK DICIBIR, APA KATA AIRLANGGA?
Media Name detik.com
Pub. Date 22 April 2020
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4986761/materi-kartu-p ra-kerja-banyak-
Page/URL
dicibir-apa-kata-airlangga
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Program Kartu Pra Kerja mendapatkan banyak cibiran, salah satunya dari
sisi materi pelatihan online yang dianggap hal itu bisa saja didapat dari Youtube.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan
pemerintah sengaja memasukkan program Kartu Pra Kerja ke dalam sederet
kebijakan Jaring Pengaman Sosial. Sebab wabah COVID-19 sudah menghantam
seluruh sektor usaha yang berpotensi menimbulkan badai PHK.
Oleh karena itu program ini dimodifikasi fungsinya untuk sementara waktu.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para pekerja yang terkena PHK
maupun dirumahkan sekaligus memberikan bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan
selama 4 bulan "Saya ingin menjelaskan terkait pelatihan yang dilakukan adalah
pelatihan untuk meningkatkan skill. Sehingga pada saat recovery, para pekerja itu
mendapat skill tambahan. Selain mendapatkan skill tambahan juga nanti punya
kemampuan untuk 4 bulan disanggah bantuan sebesar Rp 600 ribu," terangnya saat
konferensi pers virtual, Rabu (22/4/2020).
Arilangga melanjutkan, jika wabah COVID-19 di Indonesia sudah mereda, fungsi
dan tujuan Kartu Pra Kerja akan dikembalikan seperti semula.
Terkait pelatihan, nantinya ketika situasi sudah normal juga akan dilakukan secara
offline. Sementara untuk pelatihan secara online juga tetap dilanjutkan beriringan.
"Saya juga ingin menjelaskan bahwa ke depan Kartu Pra Kerja tetap ada pelatihan
yang online dan offline. Jadi tidak 5,6 juta (peserta) itu seluruhnya nanti akan
pelatihan online. Ini melihat situasi kapan PSBB ini akan berakhir," tuturnya.
Pernyataan Airlangga sekaligus menjawab bahwa anggaran Rp 5,6 triliun untuk
pelatihan tidak seluruhnya disalurkan untuk mitra pengajar online.
"Sehingga tentu tidak benar apa yang selama ini beredar dan seluruhnya akan
diberikan dana pelatihan Rp 5,6 triliun hanya diberikan kepada mereka yang bekerja
atau belajar secara online. Itu beberapa klarifikasi yang saya sampaikan," tuturnya.
(das/fdl)
Page 196 of 273.

