Page 130 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 130

BURUH JABAR KEPUNG GEDUNG SATE MINTA RIDWAN KAMIL REVISI UMK 2022

              Ribuan buruh Jawa Barat (Jabar) yang tergabung dalam berbagai macam serikat kelas pekerja
              mengepung  Gedung  Sate,  kantor  Gubernur  Jabar  Ridwan  Kamil  alias  Emil  pada  Selasa
              (28/12/2021).

              Berdasarkan pantauan di lapangan, buruh datang menggunakan kendaraan bermotor dengan
              atribut masing-masing. Di depan Gedung Sate mereka melakukan orasi secara bergantian.

              Roy Jinto Ferianto, Ketua DPD KSPSI Provinsi Jabar mengatakan, buruh meminta Emil untuk
              merevisi  Keputusan  Gubernur  Jawa  Barat  Nomor:  561/Kep.732-Kesra/2021  tertanggal  30
              November 2021 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022.

              "Jika  tuntutan  tersebut  tidak  dipenuhi  maka  elemen  buruh  akan  melakukan  aksi  lanjutan.
              Skemanya mungkin akan terjadinya mogok (kerja)," ujar Roy saat ditemui di sela demo.
              Selain akan melakukan mogok, Roy bilang, elemen buruh itu akan melakukan aksi mogok kerja
              hingga tiga hari ke depan. Hal itu akan diterapkan jika Keputusan Gubernur (Kepgub) mengenai
              UMK tidak direvisi.

              "Kemudian  akan  ada  rencana  menginap  juga,  saat  ini  sedang  dikoordinasikan  dengan  pihak
              kepolisian untuk rencana menginap malam ini, dan beberapa hari ke depan, kan aksinya tiga
              hari," ucapnya.

              Berdasarkan hasil tinjauan langsung, Roy mengatakan bahwa keputusan Upah Minimum Provinsi
              (UMP) yang dikeluarkan langsung oleh Ridwan Kamil tercatat beberapa daerah tidak mengalami
              kenaikan. Adapun kenaikan dianggapnya masih jauh dari harapan.

              "Kepgub kemarin tanggal 30 November tahun 2021, kan ada 11 kabupaten kota yang gak naik
              upah minimunya di tahun 2022, dan yang sisanya itu naiknya hanya 0,8 persen sampai dengan
              1,9 persen, tentunya berkisar dari 12 ribu sampai 30 ribuan," katanya.

              Pemerintah  Provinsi  Jabar  seharusnya  menggunakan  perhitungan  berdasarkan  pertumbuhan
              ekonomi.  Menurutnya,  kondisi  ekonomi  di  Jabar  sedang  mengalami  peningkatan,  sehingga
              kenaikan upah buruh harus dilakukan.

              "Itu hanya naik sedikit. Kalau kita melihat inflasi juga, itu kan gak bisa di bawah inflasi, atau di
              bawah  pertumbuhan  ekonomi.  Nah  sedangkan  hari  ini  kita  tahu  persis  bahwa  pertumbuhan
              ekonomi kita sedang bagus," kata dia.

              Sebelumnya, Pemprov Jabar menetapkan Upah Minimum Provinsi 2022 sebesar Rp1,841,487,31.
              Keputusan ini tercatat dalam Keputusan Gubernur nomor 561 2021, Sabtu (20/11/2021) malam.

              "UMP Jabar 2022 telah ditetapkan Rp1.841.487,31 naik 1,7 persen dibandingkan dengan 2021,"
              ujar Setiawan Wangsaatmaja, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar di Gedung Sate.

              Dalam memutuskan UMP 2022, Pemprov Jabar menggunakan tiga formula. Setiawan bilang, tiga
              formula ini yaitu, UU 23 2014, UU 11 2020 tentang Ciptakerja dan berikutnya PP 36 2021 tentang
              pengupahan.

              "Kalau kita lihat, kewenangan Gubernur menetapkan ini merupakan amant UU 11 2020, dan
              diturunkan PP 36 2021," kata dia.





                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135