Page 205 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 205

neutral - Anies Baswedan (Gubernur Dki Jakarta) Menetapkan UMP 2022 di Provinsi DKI Jakarta
              sebesar Rp4.641.854 per bulan


              Ringkasan

              Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi kenaikan upah minimum provinsi
              atau UMP DKI Jakarta tahun 2022 yang semula 0,8 persen menjadi 5,1 persen disambut syukur
              kaum buruh di seluruh Tanah Air. Presiden Konfederasai Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said
              Iqbal menyatakan, keputusan Gubernur Anies tersebut merupakan langkah cerdas, bijaksana
              dan penuh keberanian yang patut diapresiasi.



              UMP DKI JAKARTA NAIK 5,1 PERSEN, PRESIDEN KSPI: LANGKAH CERDAS PENUH
              KEBERANIAN

              Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi kenaikan upah minimum provinsi
              atau UMP DKI Jakarta tahun 2022 yang semula 0,8 persen menjadi 5,1 persen disambut syukur
              kaum buruh di seluruh Tanah Air.

              Presiden  Konfederasai  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menyatakan,  keputusan
              Gubernur Anies tersebut merupakan langkah cerdas, bijaksana dan penuh keberanian yang patut
              diapresiasi.

              "KSPI dan seluruh buruh se-Indonesia mendukung penuh dan memberikan apresiasi kepada
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dengan cerdas, bijaksana dan penuh keberanian
              telah merevisi UMP DKI menjadi 5,1 persen," ucap Iqbal kepada TIMES Indonesia di Jakarta,
              Selasa (28/12/2021).

              Said Iqbal mengatakan demikian karena tiga alasan. Pertama, Gubernur Anies dalam merevisi
              nilai upah DKI tahun 2022 menggunkan pendekatan hukum rechtstaat (negara hukum), bukan
              dengan pendekatan kekuasaan atau machstaat.

              "Kita  harus  dukung siapapun  gubernurnya,  tidak  hubungannya  dengan  politik.  Hukum  harus
              menjadi penghulu dari semua kebijakan. Rechtstaat, negara hukum," ungkap Master Ekonomi
              dari Universitas Indonesia dan Teknik Mesin Univesritas Jayabaya itu.

              Kata dia, keputusan Gubernur Anies dalam menentukan UMP DKI memiliki dasar hukum yang
              jelas dan sejalan dengan amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) poin ketujuh dalam uji materi
              Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja.

              Di  sisi  lain,  Said  Iqbal  menegaskan,  bahwa  penghitungan  upah  minimun  dengan  formula
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan tidak tidak manusiawi
              serta tidak sejalan dengan amar putusan MK tersebut.
              "Gubernur  Anies  sebelum  ada  keputusan  MK  ikut  PP  36  tentang  Pengupahan.  Setelah  ada
              keputusan MK, Gubernur Anies menganalisa, bahkan KSPI resmi meberikan legal opinion kepada
              Biro Hukum Pemda DKI, legal opinion terhadap keputusan MK," tutur dia.

              Lebih lanjut, Said Iqbal mengatakan, amar putusan MK paragraf 3.20.5 tentang UU Cipta Kerja
              inkonstitusional  bersyarat  ditegaskan,  bahwa  penyeenggara  negara  harus  menangguhkan
              tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas.




                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210