Page 333 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 333
Bahkan, kata Andri, Anies tak akan kembali melakukan revisi UMP untuk mengikuti pemerintah
pusat. Alasannya, Anies menerbitkan Kepgub pada 16 Desember, sementara Ida membalas surat
pada 18 Desember.
"Kita tidak bisa menanggapi surat Kemenaker, karena kan kami sudah melakukan diskusi
panjang dan sudah memutuskan (revisi kenaikan UMP) sebesar 5,1 persen. UMP 5,1 persen tidak
direvisi kembali," ujar Andri dikutip pada Selasa (28/12/2021).
Meski demikian, Andri mengaku pihaknya telah mendapat surat balasan dari Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah terkait penetapan UMP DKI.
Sebelumnya, Anies mengirim surat kepada Ida pada tanggal 22 Desember 2021 yang isinya
meminta untuk meninjau kembali formula UMP formula UMP yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) 36/2021 tentang Pengupahan.
Berdasarkan formula PP Nomor 36/2021, kenaikan UMP di Jakarta hanya sebesar 0,85 persen.
Menurut Andri, Ida membalas surat Anies pada tanggal 18 Desember 2021, yang diperkuat
dengan surat Menteri Dalam Negeri pada tanggal 21 Desember 2021. Andri menyebut, dalam
surat balasan itu Ida meminta Anies tetap mengikuti PP 36/2021.
"Jawabannya terkait masalah mekanisme penetapan UMP 2022 agar mengacu pada PP Nomor
36 Tahun 2021," kata Andri.
Diketahui, Anies mengubah kenaikan UMP dari awalnya 0,85 persen menjadi 5,1 persen. Pada
tahun 2021, UMP DKI sebesar Rp4.416.186. Jika naik 0,85 persen atau sebesar Rp37.749, UMP
2022 menjadi Rp4.453.935.
Lalu, saat Anies menaikkan 5,1 persen atau Rp225.667, maka UMP DKI tahun depan menjadi
Rp4.641.854.
332

