Page 178 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 178

Kepala  Dinas  Penerangan  TNI  AU  (Kadispenau)  Marsma  TNI  Indan  Gilang  Buldansyah
              mengatakan saat ini TNI AU masih terus melakukan pendalaman secara serius terkait informasi
              dari BP2MI.

              "Sesuai instruksi pimpinan TNI AU, kami masih melakukan pendalaman dengan berkoordinasi
              dengan semua stake holder, untuk menggali dan mengembangkan informasi lebih lanjut agar
              masalahnya lebih jelas," kata Indan dalam keterangan resmi TNI AU pada Rabu (29/12/2021).

              Indan  mengatakan  bila  dalam  perkembangannya  terbukti  ada  oknum  prajurit  TNI  AU  yang
              terlibat dalam proses pengiriman TMI ilegal, maka dipastikan TNI AU akan memberikan sanksi
              hukum tegas sesuai aturan yang berlaku.

              Selain itu, TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan mendalami tuduhan keterlibatan oknum prajuritnya
              terkait tenggelamnya kapal yang mengangkut pekerja migran di perairan Tanjung Baru, Johor
              Malaysia yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.

              Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono
              mengatakan  TNI  AL  akan  memberikan  sanksi  tegas  kepada  oknum  prajuritnya  jika  memang
              tuduhan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Beny Rhamdani terbukti.

              "Saat  ini  kita  masih  melaksanakan  koordinasi  dan  melakukan  penyelidikan  terkait  tuduhan
              tersebut. Jika ada anggota TNI AL yang terlibat dalam insiden ini, maka akan ditindak tegas,"
              kata Julius ketika dikonfirmasi pada Kamis (30/12/2021).

              Julius mengatakan prinsip Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono
              sangat tegas terkait pelanggaran.

              "Bagi anggota yang melakukan pelanggaran harus diberikan hukuman, untuk menimbulkan efek
              jera, dan pembelajaran bagi yang lain," lanjut Julius.
              Diberitakan sebelumnya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan
              fakta hasil penyelidikan kasus tenggelamnya kapal jenis speedboat yang membawa TKI ilegal di
              perairan Tanjung Balau, Tebing Tinggi, Johor Bahru, Malaysia, Rabu (15/12/2021) lalu.

              Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan kapal tersebut kerap digunakan untuk mengirim
              PMI ilegal ke Malaysia dan menjemput PMI ilegal yang akan pulang ke Indonesia.

              "Jadi boat tersebut tidak hanya digunakan untuk mengantar PMI (ilegal) ke Malaysia, tapi juga
              menjemput dari Malaysia masuk ke Indonesia secara ilegal, tidak melewati jalur imigrasi," kata
              Benny pada konferensi pers Selasa (28/12/2021).

              Benny mengatakan, ada kesesuaian kapal yang digunakan pelaku dengan kapal yang berada di
              Pelabuhan Gentong, Jalan Pasar Baru, Sungai Gentong, Bintan Utara yang didukung dengan
              adanya soal informasi kapal yang didapat tim investigasi BP2MI yang dilakukan dari tanggal 19
              - 24 Desember 2021.

              Kapal tersebut milik Susanto alias Acing, yang dikuatkan dengan keterangan beberapa sumber
              yang ada di lokasi di Pelabuhan Gentong.

              Benny mengatakan pengiriman PMI illegal tersebut dilakukan secara terorganisir oleh sejumlah
              oknum yang membawa PMI sampai pantai Malaysia untuk dikirim ke agen tenaga kerja yang
              ada di Malaysia.

              "Kami  meyakini  ini  kegiatan  yang  terorganisir  karena  ada  peran  masing-masing  pihak,"  ujar
              Benny.


                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183