Page 248 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 248

22 November 2021

              Anies mengeluarkan surat bernomor 533/-085.15 tentang Usulan Peninjauan Kembali Formula
              Penetapan UMP 2022 kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Melalui surat itu, Anies
              menyampaikan bahwa kenaikan UMP DKI Jakarta 2022 yang sebelumnya hanya Rp37.749 atau
              0,85  persen  masih  jauh  dari  layak  dan  tidak  memenuhi  asas  keadilan.  Hal  itu  disebabkan
              peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh yang terlihat dari Inflasi di DKI Jakarta.

              15 Desember 2021

              Menyusul  Anies,  Gubernur  Sumatra  Utara  Edy  Rahmayadi  juga  menyurati  Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  untuk  menyampaikan  aspirasi  kalangan  buruh  soal  upah
              minimum.

              Melalui surat nomor 561/13088/2021, Edy mencantumkan empat poin permintaan kepada Ida.
              Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pemprov Sumatra Utara Baharuddin Siagian. surat itu
              dilayangkan sebagai bentuk upaya pemerintah daerah menyampaikan aspirasi warganya.

              18 Desember 2021

              Anies Baswedan mengumumkan revisi kenaikan UMP 2022 dari mulanya 0,85% menjadi 5,1%.
              Keputusan  ini  menuai protes  dari  kalangan  pengusaha  karena  dinilai  tidak  ditetapkan  sesuai
              regulasi yang berlaku.

              20 Desember 2021

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan dunia
              usaha  menyayangkan  keputusan  tersebut  dan  telah  mengambil  sejumlah  langkah  lanjutan.
              Pertama, meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk memberikan sanksi kepada
              kepala  daerah  yang  telah  melawan  hukum  regulasi  ketenagakerjaan,  terutama  perihal
              pengupahan.

              Kedua, Apindo meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk memberikan
              pembinaan  atau  sanksi  kepada  kepala  daerah,  dalam  hal  ini  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan, yang dinilai tidak memahami peraturan perundang-undangan. Dia menambahkan,
              pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh pemerintah
              pusat merupakan amanat UU No.23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

              Ketiga, Apindo akan menggugat revisi tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika
              Anies benar-benar mengimplementasikan regulasi perubahan tersebut. Keempat, pelaku usaha
              mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan revisi UMP DKI Jakarta 2022
              sembari menunggu keputusan PTUN yang berkekuatan hukum tetap.

              21 Desember 2021

              Dosen hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari mengatakan bahwa
              apa yang dilakukan Anies secara konstitusional sudah tepat. Oleh karena itu, dia tidak mungkin
              diberikan sanksi.

              "Berdasarkan  putusan  Mahkamah  Konstitusi  No.  91/PUU-XVIII/2020  terutama  di  amar  6,
              dijelaskan  bahwa  diberlakukan  peraturan  yang  sebelumnya  ketika  UU  Cipta  Kerja  belum
              disahkan," kata dia.

              Feri menjelaskan bahwa mengacu pada putusan tersebut yang isinya agar regulasi kembali pada
              peraturan  sebelumnya,  maka  menjadi  kewenangan  gubernur  untuk  mengatur  UMP  melalui
              peraturan daerahnya.

                                                           247
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253