Page 253 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 253
PIMPINAN DPR MINTA KAPOLRI TINDAK TEGAS PELAKU KEKERASAN SEKSUAL
Kasus kekerasan seksual di Tanah Air saat ini dinilai sudah darurat. Berbagai kasus kekerasan
seksual muncul di berbagai tempat. Belum lagi kasus-kasus serupa yang tidak muncul ke
permukaan.
Kasus yang menghebohkan publik belakangan adalah tindakan kekerasan seksual yang dilakukan
Herry Wirawan, 36, guru ngaji di Cibiru Bandung, Jawa Barat, terhadap belasan santrinya.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar meminta Kapolri untuk melakukan
tindakan tegas terhadap seluruh pelaku tindak kekerasan seksual.
"Sambil menunggu disahkannya UU Penghapusan Kekerasan Seksual, Kapolri dan jajarannya
untuk menegakkan hukum secara represif di dalam kekerasan seksual. Tanpa menunggu UU
Kekerasan Seksual, Polri punya tanggungjawab untuk mengatasi dan menagani kekerasan
seksual yang sudah sampai kondisi darurat. Saya serukan Kapolri dan jajaran mengambil langkah
represif untuk mengatasi tindakan kekerasan seksual," kata Gus Muhaimin saat menghadiri
Deklarasi dan Komitmen Gerakan Nasional Menumpas Kekerasan dan Pelecehan Seksual di
Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Gus Muhaimin mengatakan, DPR akan sangat responsif terhadap RUU PKS.
Dirinya optimistis pada Januari bulan depan, RUU ini sudah bisa disahkan.
Dia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian
Ketenagakerjaan, Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, dan Kementerian Sosial
untuk segera menuntaskan RUU PKS ini.
"Ada dua kepentingan yang kita tunggu, kepentingan perlindungan korban dan tumbuhnya
kekerasan di berbagai tempat, terutama di tempat kerja. Kedua, bahwa undang-undang ini
adalah kekuatan represif yang memberikan tindakan represif kepada pelaku kekerasan seksual,"
ucapnya.
Dikatakan Gus Muhaimin, Gerakan Nasional Menumpas Kekerasan dan Pelecehan Seksual
hanyalah salah satu usaha untuk menekan kasus kekerasan seksual.
Hal yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat yang berdaya, kuat, memiliki kemampuan
untuk menjaga hak-hak pribadi warga bangsa.
"Tak ada lain kecuali mendukung Gerakan Nasional Menumpas Kekerasan dan Pelecehan Seksual
di Indonesia hari ini," ucapnya.
Gus Muhaimin mengatakan, kesadaran dan kepedulian warga terhadap kasus-kasus kekerasan
seksual di lingkungan masing-masing sangat diperlukan.
Dia mencontohkan kasus yang terjadi di Bandung, terlalu lama dibiarkan karena kurang adanya
kesadaran bersama masyarakat sekitar.
"Kita semua punya tanggungjawab responsif untuk lingkungan kita semua," tandasnya.
Deklarasi dan Komitmen Gerakan Nasional Menumpas Kekrasan dan Pelecehan Seksual tersebut
dihadiri Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Dirut BPJS
Anggoro Eko Cahyo, penyanyi Once Mikel, Delon, Eros Djarot, dan sejumlah musisi lain, dan
berbagai elemen masyarakat lain.
252