Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 38

APINDO AKAN GUGAT PEMPROV DKI JAKARTA

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha
              Negara (PTUN) terhadap Pemprov DKI Jakarta terkait terbitnya Keputusan Gubernur No.1517
              tahun 2021, yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta naik 5,5% tahun 2022
              menjadi Rp 4.641.854.

              Sebab, hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 tahun 2021 tentang
              Pengupahan.

              Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta Solihin menerangkan, aturan tersebut
              juga tidak sejalan dengan rekomendasi Dewan Pengupahan DKI Jakarta. Dua dari tiga unsur
              Dewan pengupahan DKI Jakarta yaitu pengusaha dan pemerintah merekomendasikan besaran
              kenaikan UMP harus sesuai PP No.36 tahun 2021.

              “Itu sebabnya, kami akan mengajukan gugatan dalam waktu dekat,” ucap dia dalam konferensi
              pers virtual, Kamis (30/12).

              Sebelum  terbitnya  Kepgub  UMP  DKI  ini,  Solihin  mengaku  Apindo  DKI  telah  menemui  pihak
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk memberikan teguran kepada kepala daerah
              yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama soal pengupahan.

              Apindo memandang hal tersebut berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia usaha
              dan perekonomian nasional.
              Apindo DKI, kata dia, juga telah meminta kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk
              memberikan pembinaan atau sanksi kepada kepala daerah, Gubernur DKI Jakarta yang tidak
              memahami  peraturan  perundangan,  sehingga  mengakibatkan  melemahnya  sistem
              pemerintahan, sebagaimana amanat UU 23 tahun 2014, Pasal 373, yang intinya pemerintah
              pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

              “Kami mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan revisi UMP DKI Jakarta
              2022 sembari menunggu keputusan PTUN berkekuatan hukum tetap, dengan tetap mengikuti
              Keputusan Gubernur DKI Jakarta no.1395 Tahun 2021,” ucap Solihin.

              Mengenai ancaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan memberikan sanksi kepad
              pengusaha  yang  tidak  mengikuti  revisi  UMP  yang  tertuang  dalam  Keputusan  Gubernur  DKI
              Jakarta Nomor 1517 Tahun 2021, Wakil Ketua DPP Apindo Jakarta Nurjaman mempertanyakan
              sanksi ang bakal diberikan oleh Anies.

              Pasalnya,  dari  pemahaman  dia,  sanksi  soal  pengupahan  upah  minimum  tak  diatur  dalam
              Keputusan Gubernur, melainkan lewat PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              “Malah  sekarang  kalau  memang  benar  Pemprov  DKI  akan  mengeluarkan  sanksi  untuk
              perusahaan yang tidak melaksanakan upah minimum versi Keputusan Gubernur 1517, sanksinya
              bagaimana? Dasar sanksinya apa?” kata dia.

              Nurjaman menerangkan, jika aturan yang dipakai adalah PP 36/2021 yang merupakan turunan
              UU Cipta Kerja, pihaknya tidak bakal berani melanggar.

              Namun,  karena  Anies  mengeluarkan  keputusan  gubernur  sebelum  membalas  surat  yang
              dilayangkan pengusaha, perlawanannya lewat gugatan hukum.

              “Keputusan Gubernur tidak ada konsiderannya, lalu pakai apa? Jelas tidak semudah memberi
              sanksi tapi kalau dasarnya PP Nomor 36, pasti sanksi yang akan keluar, kami paham dan tahu.
              Kami menyampaikan ke pengusaha selama PP 36 dipakai, jangan coba-coba melanggar,” jelas

                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43