Page 49 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2021
P. 49

negative - Andri Yansyah (Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta) Di
              SK tersebut ada ruang. Bagi pengusaha yang memang tidak tumbuh akan dibahas lagi di Dewan
              Pengupahan

              negative - Manuara Siahaan (Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP) Ada kritikal poin
              yang sangat penting bahwa UMP DKI bersifat final dan tidak akan direvisi. Sementara, di sisi
              pengusaha masih ada keberatan

              negative  -  Manuara  Siahaan  (Anggota  Komisi  B  DPRD  DKI  Jakarta  Fraksi  PDIP)  Pemenuhan
              akuntabilitas itu harus bisa dijelaskan. Ini nanti yang masuk ke dalam pengujian di ranah hukum.
              Apabila kita nanti di pihak yang lemah, inilah yang membuat kita nanti sangat malu



              Ringkasan
              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta akan melayangkan gugatan atas keputusan
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta
              2022 kepada Pengadilan Tata Usaha Negara. Ketua Dewan Pimpinan Provinsi DPP Apindo DKI
              Jakarta Solihin mengatakan keputusan Anies dinilai telah melanggar regulasi penetapan UMP
              yang telah berlaku.



              PENGUSAHA GUGAT KEPUTUSAN ANIES

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta akan melayangkan gugatan atas keputusan
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta
              2022 kepada Pengadilan Tata Usaha Negara. Ketua Dewan Pimpinan Provinsi DPP Apindo DKI
              Jakarta Solihin mengatakan keputusan Anies dinilai telah melanggar regulasi penetapan UMP
              yang telah berlaku.

              “Merespons terbitnya Keputusan Gubernur No. 1517/2021, Apindo DKI Jakarta akan mengajukan
              gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara terhadap Pemprov DKI Jakarta,” kata Ketua DPP
              Apindo DKI Jakarta Solihin, Kamis (30/12).

              Keputusan Gubernur No. 1517/2021 secara resmi mengubah besaran kenaikan UMP 2022 DKI
              Jakarta,  dari  yang  mulanya  hanya  0,85%  atau  setara  Rp37.749  menjadi  5,1%  atau  naik
              Rp225.667 sehingga menjadi Rp4.641.854.

              Apindo DKI Jakarta menilai besaran kenaikan ini tidak sah karena tidak sesuai dengan Peraturan
              Pemerintah  (PP)  No.  36/2021  tentang  Pengupahan.  Ketetapan  kenaikan  upah  juga  telah
              melampaui batas waktu penetapan yang telah ditentukan sebelumnya.

              “Keputusan tersebut juga tidak sejalan dengan rekomendasi Dewan Pengupahan DKI Jakarta, di
              mana  2  dari  3  unsur  Dewan  Pengupahan  DKI  Jakarta  yaitu  pengusaha  dan  pemerintah
              merekomendasikan besaran kenaikan UMP harus sesuai PP No. 36/2021,” tambah Solihin.

              Apindo juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan teguran kepada kepala
              daerah yang telah mengeluarkan kebijakan yang tak sejalan dengan regulasi ketenagakerjaan,
              terutama soal pengupahan. Hal itu dinilai berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia
              usaha dan perekonomian nasional.

              “Kami juga meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk memberikan pembinaan atau sanksi
              kepada kepala daerah yang tidak memahami peraturan perundangan sehingga mengakibatkan
              melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat UU No. 23/2014 Pasal 373,” katanya.

                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54