Page 183 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 183
Judul 2,83 Juta Pekerja Belum Terima BSU dan BLT, Ternyata Ini
Penyebabnya
Nama Media jabarekspres.com
Newstrend Bantuan Subsidi Upah 2021
Halaman/URL https://jabarekspres.com/berita/2021/09/25/283-juta-pekerja-belum-
terima-bsu-dan-blt-ternyata-ini-penyebabnya/
Jurnalis wandanovi
Tanggal 2021-09-25 02:26:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, sebanyak 2,83 juta pekerja belum
menerima bantuan subsidi upah (BSU) atau bantuan langsung tunai (BLT) subsidi gaji. Dirjen
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI dan Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro
Putri mengatakan BPJS Ketenagakerjaan mengirim data calon penerima BSU sebanyak 7,74 juta.
Namun, setelah proses pemadanan data, pemerintah baru menyalurkan BSU kepada 4,91 juta
pekerja.
2,83 JUTA PEKERJA BELUM TERIMA BSU DAN BLT, TERNYATA INI PENYEBABNYA
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, sebanyak 2,83 juta pekerja belum
menerima bantuan subsidi upah (BSU) atau bantuan langsung tunai (BLT) subsidi gaji.
Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI dan Jamsos) Kemnaker, Indah
Anggoro Putri mengatakan BPJS Ketenagakerjaan mengirim data calon penerima BSU sebanyak
7,74 juta. Namun, setelah proses pemadanan data, pemerintah baru menyalurkan BSU kepada
4,91 juta pekerja.
“Total dana yang telah disalurkan hingga saat ini per 24 September sebesar Rp4,91 triliun yang
terdiri dari eksisting bank Himbara (Himpunan Bank Negara) dan burekol (pembukaan rekening
baru secara kolektif),” kata Indah, Sabtu (25/9/2021).
Indah menjelaskan, seluruh penyaluran BSU dilakukan lewat rekening bank Himbara. “Namun,
jika calon penerima tak memiliki rekening di bank Himbara, akan dibukakan rekening bara secara
kolektif,” imbuhnya.
Di sisi lain, Indah juga mengungkapkan terkait beberapa persoalan dalam menyalurkan BSU
lewat rekening Himbara. Pertama, komunikasi antar bank di kantor pusat dan kantor cabang
tidak sinkron.
182