Page 203 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 SEPTEMBER 2021
P. 203

"Evaluasi  ini  penting  untuk  meningkatkan  persentase  penerima  BSU  tahun  2021  dan
              meningkatkan kualitas program BSU," ujar Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
              Sosial  (PHI  &  Jamsos)  Kemnaker,  Indah  Anggoro  Putri  dalam  keterangan  tertulis,  Jumat
              (24/9/2021).

              Indah  menambahkan,  sesuai  arahan  Menaker  Ida  Fauziyah,  BSU  tahun  2021  ini  hanya
              menyalurkan  BSU  lewat  rekening  Himpunan  Bank  Milik  Negara  (HIMBARA).  Dengan  begitu,
              pekerja yang telah memenuhi syarat dan lolos verifikasi, namun tak memiliki rekening HIMBARA,
              akan dibukakan rekening baru secara kolektif.

              Lebih  lanjut,  Indah  menegaskan,  total  data  calon  penerima  BSU  yang  dikirimkan  BPJSTK
              mencapai  7.748.630  calon  penerima.  Setelah  melalui  proses  pemadanan  data,  BSU  telah
              disalurkan sebanyak 4.911.200 orang penerima.

              "Total dana yang telah disalurkan hingga saat ini per-24 September, sebesar Rp 4,9 triliun, yang
              terdiri dari rekening existing Bank Himbara dan burekol," tambah Indah.
              Selain  itu,  dalam  penyaluran  BSU  melalui  rekening  HIMBARA  selama  ini,  Indah  menuturkan
              penyaluran  tersebut  juga  tidak  lepas  dari  berbagai  permasalahan.  Permasalahan  pertama,
              komunikasi  antar  Bank  di  kantor  pusat  dan  kantor  cabang  yang  tidak  sinkron  telah
              mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.
              "Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif,"
              tambah Indah.

              Ketiga, gagal salur untuk rekening eksisting meski telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh
              bank sebelum ditetapkan sebagai penerima BSU oleh Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
              Keempat,  kurangnya  diseminasi  Bank  kepada  pekerja  penerima  BSU  mengenai  mekanisme
              penyaluran  BSU.  Kelima,  perusahaan  menolak  menerima  dana  BSU  untuk  pekerja  karena
              kurangnya sosialisasi kriteria penerima BSU.
              "Dan keenam, lemahnya koordinasi dan sosialisasi antara BPJS TK Pusat dengan kantor cabang
              dan BPJS TK dengan Bank Himbara dalam pelaksanaan penyaluran BSU," pungkas Indah.

              Indah menuturkan, seluruh permasalahan yang dievaluasi berasal dari pengaduan masyarakat
              ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) melalui media sosial maupun pesan jaringan pribadi.
              Menurutnya,  tim  PHI berpandangan  pengaduan  masyarakat  ini  harus  memperoleh  perhatian
              serius untuk ditindaklanjuti.


























                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208