Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 118

Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyalurkan Alat
              Pelindung Diri (APD) tenaga medis produksi siswa peserta pelatihan untuk memenuhi kebutuhan
              di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Dinas Kesehatan Pekalongan, Jawa Tengah.

              "APD yang diproduksi peserta pelatihan di BLK Sleman, selain untuk Dinas Kesehatan (Dinkes)
              Kabupaten Sleman juga disalurkan untuk Dinkes Pekalongan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja
              Kabupaten Sleman Sutiasih di Sleman, Selasa.



              BLK SLEMAN MENYALURKAN APD KE DINKES SLEMAN DAN DINKES PEKALONGAN

              Sleman  -  Balai  Latihan  Kerja  (BLK)  Kabupaten  Sleman,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta
              menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis produksi siswa peserta pelatihan untuk
              memenuhi kebutuhan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Dinas Kesehatan Pekalongan,
              Jawa Tengah.
              "APD yang diproduksi peserta pelatihan di BLK Sleman, selain untuk Dinas Kesehatan (Dinkes)
              Kabupaten Sleman juga disalurkan untuk Dinkes Pekalongan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja
              Kabupaten Sleman Sutiasih di Sleman, Selasa.

              Menurut dia, selain produksi masker, siswa peserta pelatihan juga mampu memproduksi baju
              APD.

              "Produk tersebut disalurkan untuk memenuhi kebutuhan APD di sejumlah instansi di Sleman
              dan daerah lain," katanya.

              Ia mengatakan, penyaluran APD untuk Dinkes Kabupaten Sleman berupa 170 lembar APD bahan
              drill,  sementara  Dinkes  Pekalongan  berupa  300  lembar  APD  Hazmat  bahan  spundbond.
              Kemudian untuk Satpol PP dan Dinas Sosial Kabupaten Sleman masing-masing 1.000 lembar.

              "Kami berharap APD produk siswa BLK ini bisa dimanfaatkan oleh masing-masing dinas. Kami
              sudah dua kali menyalurkan APD yang diproduksi oleh siswa BLK," katanya.

              Sutiasih  mengatakan,  pelatihan  yang  diikuti  siswa  BLK  dilakukan  secara  mandiri  dengan
              panduan secara online. Bahan pelatihan diantar ke masing-masing rumah peserta dan hasil
              pelatihan yang diproduksi juga diambil.

              "Mereka ini yang semula menganggur karena dirumahkan, kehilangan order akibat COVID-19
              tapi memiliki keahlian untuk menjahit dan alumni BLK, dilibatkan dalam kegiatan ini," katanya.

              Ia  mengatakan,  tidak  semua  BLK  di  daerah  mendapatkan  bantuan  dari  APBN.  Karena  BLK
              Pekalongan  tidak  mendapatkan  alokasi  pelatihan  dari  APBN,  maka  Dinkes  Pekalongan
              mengajukan permintaan ke BLK Sleman.

              "Ini juga sebagai salah satu bentuk tanggungjawab yang dilakukan BLK. Pada produksi pertama
              peserta mampu produksi 20.400 masker dan 3.800 APD Hazmat untuk Dinkes Sleman," katanya.

              Kepala UPTD Balai Latihan Kerja, Disnaker Kabupaten Sleman Rina Pandu Pertiwi mengatakan
              sebagai  unit  kerja  dari  Disnaker  SIeman  tentunya  memiliki  tanggung  jawab  dalam  upaya
              menangani COVID-19, dalam kapasitas sebagai lembaga pelatihan.
              "Angkatan kedua ini dari 80 peserta beberapa orang lainnya termasuk dari kalangan disabilitas.
              Pelatihan diberikan selama 10 hari dengan menekankan  physical distancing  ," katanya.




                                                           117
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123