Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 46

HIPMI KHAWATIR JUMLAH PHK MAKIN MELONJAK

              KALANGAN  pengusaha  mengeluhkan  sulitnya  mendapatkan  fasilitas  relaksasi  dari  bank  bagi
              pelaku usaha yang bisnisnya terdampak wabah corona.

              Pengusaha  juga  berharap  penerapan  kenormalan  baru  di  masa  pandemi  dapat  menekan
              gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga tidak semakin besar.

              Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani
              H Maming menyebut hanya sekitar 20 persen anggotanya yang mendapatkan relaksasi dari
              bank,  sesuai  dengan  Peraturan  Otoritas  Jasa  Keuangan  (POJK)  Nomor  11/  POJK.03/2020
              tentang  Stimulus  Perekonomian  Nasional  Sebagai  Kebijakan  Counter-cyclical  Dampak
              Penyebaran Corona Virus Disease 2019.

              Maming  menyebut,  rata-rata  yang  mendapatkan  relaksasi  itu  adalah  pengusaha-pengusaha
              yang  besar  yang  pinjamannya  di  atas  Rp  10  miliar.  Di  mana  rata-rata  pengusaha  besar
              umumnya memiliki hubungan yang baik dengan bank.

              'Tanpa ada bantuan pemerintah, sebenarnya pengusaha besar ini bisa berkomunikasi dengan
              kepala  bank.  Bank  pun  menjalin  hubungan  yang  baik  karena  dia  juga  mau  mendapatkan
              pinjaman kredit yang bagus," katanya, kemarin.

              Namun lanjut Maming, akibat kondisi ini yang menderita justru pelaku Usaha Mikro. Kecil dan
              Menengah (UMKM).

              Karenanya, ia berharap, ada fungsi aturan pemerintah yang memastikan relaksasi  pinjaman
              bank dan relaksasi pajak bisa betul-betul dinikmati UMKM. Sehingga menghindari usaha kecil ini
              melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) permanen.

              "Kalau UMKM-nya dibantu, maka pengangguran akan berkurang. Itulah yang dilakukan oleh
              pengurus Hipmi bagaimana kita bekerja sama dengan bank-bank untuk melakukan relaksasi
              pinjaman di beberapa provinsi," ungkapnya.
              Di masa pandemi ini, Maming berharap segenap masyarakat bisa bersatu. Ia juga meminta
              semua pihak saling membantu dan berin-strospeksi. bukannya saling menyalahkan.

              Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Rosan P Roeslani
              mengatakan, kebijakan stimulus pemerintah dalam penanganan dampak corona sudah semakin
              baik dan responsif. Hanya saja, dalam implementasinya dinilai masih lamban.

              "Implementasinya  di  tingkat  kementerian  yang  kita  lihat  masih  lamban.  Kita  juga  melihat
              angkanya (stimulus) mestinya juga jauh lebih besar dari angka yang sudah dikeluarkan oleh
              pemerintah," ujar Rosan.

              Dikatakannya, makin panjang penanganan corona ini. tekanan terhadap perekonomian akan
              makin besar. Sementara pilihan terakhir dunia usaha adalah harus merumahkan atau mem-PHK
              karyawan.

              "Karena itu, dengan dibukanya kegiatan ekonomi melalui penerapan new normal diharapkan
              gelombang PHK tidak semakin besar." tegasnya.  NOV

              "Tanpa ada bantuan pemerintah, sebenarnya pengusaha besar ini bisa berkomunikasi dengan
              kepala  bank.  Bank  pun  menjalin  hubungan  yang  baik  karena  dia  juga  mau  mendapatkan
              pinjaman kredit yang bagus."
                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51