Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2020
P. 68

WARTAKOTALIVE.COM,  JAKARTA    -  Permintaan  Wali  Kota  Depok  Mohammad  Idris  yang
              berencana mengusulkan pengaturan jam kerja pegawai kepada Pemprov DKI Jakarta diakui sulit
              direalisasikan.

              Sehingga melonjaknya pergerakan warga serta angkutan umum dari Depok menuju Jakarta
              seiring dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Transisi Jakarta akan tetap terjadi.

              Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta
              Andri Yansyah  .

              Dikutip dari  Kompas.com  , menurut Andri, untuk jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah
              diatur dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 38 Tahun 2020.

              Edaran  tersebut  berisi  tentang  Sistem  Kerja  Pegawai  Aparatur  Sipil  Negara  Di  Lingkungan
              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pada Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa
              Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.
              Sedangkan  bagi  pegawai  swasta,  Pemprov  DKI  Jakarta  diungkapkannya  telah  meminta
              perusahaan swasta untuk mengatur jam kerja karyawannya masing-masing.

              Kebijakan  ini  tertuang  dalam  Surat  Keputusan  Nomor  1363  tahun  2020  tentang  Protokol
              Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Perkantoran atau tempat kerja pada Masa Transisi
              Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

              "Jadi sebenarnya begini, pembatasan karyawan dan pembatasan keberangkatan karyawan dah
              kita atur baik itu untuk ASN dengan SE sekda, maupun di luar SE dengan SK saya, disnaker itu
              jelas," kata Andri saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).

              Namun, Andri mengaku sulit untuk mengontrol waktu pergi maupun pulang kerja para pekerja
              yang menyebabkan melonjaknya pergerakan warga, baik di jalan maupun transportasi umum.

              "Cuma kan agak susah untuk mengawasi mana yang jam sekian, mana yang jam sekian. Yang
              bisa kita awasi di perusahaan tersebut ada 100 (karyawan), ya otomatis dia harus ada 50," kata
              Andri.
              "Kalau lebih dari 50 kami kasih pelanggaran atau ada protokol kesehatan yang dilanggar. Tapi
              keberangkatannya jujur saja kita agak susah untuk ini," imbuhnya.

              Andri pun meminta  Wali Kota Depok Mohammad Idris  untuk mengingatkan warganya agar
              menyesuaikan dengan jam kerja.

              "Makanya kami di sini minta kepada warga, jadi Pak wali kota itu mintanya bukan kepada jam
              kerja.  Warganya  agar  menaati  ketentuan  yang  sudah  dibuat  oleh  pemda  DKI,  kalau
              perusahaannya  kan  sudah  saya  sosialisasi.  Melalui  Kadin,  ada  31  asosiasi  dan  ratusan
              pengusaha," ucap Andri.

              Sebelumnya, dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 38 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja
              Pegawai Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pada Pelaksanaan
              Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan
              Produktif diatur jam kerja PNS sebagai berikut :  Senin sampai dengan Kamis, sebagian PNS
              mendapat jadwal masuk pada pukul 7.00 dan pulang pukul 15.30 (dengan waktu istirahat pukul
              11.30 sampai dengan 12.30 WIB).

              Lalu sebagian lagi masuk mulai pukul 09.00 hingga 17.30 (waktu istirahat pukul 13.00 sampai
              dengan 14.00 WIB).


                                                           67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73