Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 27
Judul Omnibus Law Ciptaker Mengatur Jam Kerja Ideal
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Opini
Tanggal 2020-10-08 05:41:00
Ukuran 93x192mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 4.650.000
News Value Rp 13.950.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Para pekerja galau karena undang-uri-dang ketenagakerjaan akan diubah. Sebenarnya mereka
tidak usah takut dengan omnibus law. Karena RUU ini mengatur jam kerja sehingga lebih jelas
dan, tidak melebihi batas. Jam lembur juga dibatasi jadi maksimal 4 jam dalam sehari. Mereka
juga dapat uang lembur yang sangat layak.
Di Indonesia ada 2 jenis hari kerja, yakni senin sampai jum'at atau senin sampai sabtu. Hari
kerja senin sampai jum'at jelas durasinya lebih lama. Namun jika omnibus law RUU Cipta Kerja
resmi jadi UU, hari kerjanya diseragamkan menjadi 6 hari kerja. Sedangkan jam kerjanya 40 jam
seminggu.
OMNIBUS LAW CIPTAKER MENGATUR JAM KERJA IDEAL
Para pekerja galau karena undang-undang ketenagakerjaan akan diubah. Sebenarnya mereka
tidak usah takut dengan omnibus law. Karena RUU ini mengatur jam kerja sehingga lebih jelas
dan, tidak melebihi batas. Jam lembur juga dibatasi jadi maksimal 4 jam dalam sehari. Mereka
juga dapat uang lembur yang sangat layak.
Di Indonesia ada 2 jenis hari kerja, yakni senin sampai jum'at atau senin sampai sabtu. Hari
kerja senin sampai jum'at jelas durasinya lebih lama. Namun jika omnibus law RUU Cipta Kerja
resmi jadi UU, hari kerjanya diseragamkan menjadi 6 hari kerja. Sedangkan jam kerjanya 40 jam
seminggu.
Selain mengatur hari kerja dan durasinya, omnibus law RUU Cipta Kerja juga mengubah aturan
jam lembur. Awalnya seseorang hanya bisa lembur 3 jam dalam sehari, namun sekarang
diperbolehkan jadi 4 jam sehari atau maksimal 18 jam seminggu. Hal ini diatur dalam RUU pasal
78 ayat 1.
Perubahan ini membuat banyak pegawai kaget. Namun pemerintah tidak bermaksud agar
mereka tereksploitasi.
26