Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 83

Barang dan jasa yang ditawarkan pelaku industri bakal sulit terserap masyarakat akibat upahnya
              mengalami penyesuai-an.
              Risiko lainnya, sebut Timboel, skema upah minimum dalam UU Ciptaker berpeluang mendorong
              perusahaan  untuk  melakukan  efisiensi  melalui  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  terhadap
              pekerja yang besaran upahnya masih mengacu pada peraturan sebelumnya.

              “Perusahaan bisa terdorong mem-PHK pekerja lama yang upahnya sudah tinggi. Mereka akan
              lebih memilih merekrut pekerja baru yang upahnya sudah mengikuti skema baru.”

              Guru  Besar  Hukum  Perburuhan  Universitas  Indonesia  Aloysius  Uwiyono  menilai  semestinya
              UMSK tidak dihapus karena akan memengaruhi produktivitas industri. Demikian pula dengan
              UMK, yang menurutnya harus tetap diwajibkan.

              “UMK tidak mandatori, tetapi nilainya harus di atas UMP. Menurut saya tidak logis. Kalau begitu,
              pada akhirnya Gubernur akan cenderung untuk tidak menetapkan UMK,” jelasnya.

              Dari kaca mata pebisnis, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B. Sukamdani
              menggarisbawahi upah minumum berfungsi sebagai jaring pengaman sosial.

              Menurutnya,  jaring  pengaman  sosial  ini  selalu  dimainkan  kepentingan  politis  sehingga
              perhitungan dari pengusaha kerap dipermasalahkan.

              Akibatnya, pengusaha acapkali kewalahan menyerap tenaga kerja lantaran tuntutan kenaikan
              upah yang tidak wajar.

              Dengan demikian, UU Ciptaker mengembalikan fungsi upah minimum kepada muruahnya. “Upah
              menjadi realistis sehingga penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor padat karya, bisa
              berjalan baik,” ujar Hariyadi.

              Sepaham,  Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  Unsur  Pengusaha  Bob  Azzam  menilai
              keluwesan UU Ciptaker dalam hal penentuan upah minimum memberi pengusaha kesempatan
              untuk lebih mudah melakukan adaptasi.

              Harus diakui, tugas menentukan nasib pendapatan ratusan juta orang memang tidak mudah.
              Waktu yang mepet dan impitan kepentingan yang begitu sesak menjadikan masalah formulasi
              upah begitu sulit untuk mencapai titik keadlian.
              Maka,  tak  bisa  dipungkiri,  inilah  tahun  pengujian  paling  pelik  dalam  dinamika  pasar  kerja
              Indonesia pada abad ke-XXI. (Wike D. Herlinda)

              DINAMIKA KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

              2 Desember 1957

              Menteri  Penerangan  Sudlbyo  menginstruksikan  '  seluruh  buruh  d!  perusahaan  Belanda
              melakukan mogok kerja. Aksi Ini berlanjut dengan pengambil alihan perusahaan Belanda deh
              sejumlah  serikat  buruh.  Aksi  tersebut  mereda  setelah  militer  turun  tangan  dan  mengalihkan
              pengawasan dan operasional perusahaan Belanda, di bawah mereka.












                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88