Page 169 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 169

investor  dibuktikan  dengan  lonjakan  indeks  harga  saham  gabungan  (IHSG)  padapenutupan
              perdagangan saham kemarin, yang naik 40,45 poin atau 0,82% ke level 4.999.


              INVESTOR MAKIN OPTIMIS

              JAKARTA - Pengesahan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Lawmenjadi undang-undang (UU) dalam
              rapat  paripurna  DPR  pada  Senin  (5/10)  membawa  angin  segar  bagi  investor  pasar  modal.
              Investor optimistis fundamental ekonomi Indonesia makin kuat dengan UU Cipta Kerja. Respons
              positif  investor  dibuktikan  dengan  lonjakan  indeks  harga  saham  gabungan  (IHSG)
              padapenutupan perdagangan saham kemarin, yang naik 40,45 poin atau 0,82% ke level 4.999.

              Hampir semua saham berkapitalisasi besar mengalami kenaikan, termasuk saham-saham sektor
              konstruksi. "Jadi, dengan disahkannya RUU Cipta Kerja ini menjadi hal yang cukup positif ya
              untuk sector ini. Tentunya dengan harapan bahwa ke depan banyak investasi yang masuk ke
              Indonesia  jadi  bisa  turut  menjadi  sumber  pendapatan  di  sektor  ini  (konstruksi),"  ungkap
              Technical Analyst Indo Premier Sekuritas Mino dalam acara 2nd Session Closing Market 'IDX
              Channel kemarin.

              Chief Economist Tanam Duit Ferry Latuhihin mengatakan, masalah prokontra Omnibus Law Cipta
              Kerja  di  kalangan  buruh  akan  selesai  seiring  waktu.  Namun,  yang  penting  Omnibus  Law  ini
              membuat pasar tenaga kerja atau labor market di Indonesia akan menjadi lebih fleksibel atau
              tidak kaku. "Hal itu sudah ditanggapi positif oleh para pengusaha. Namun, hari ini market kita
              masih dibayangi aksi demonstrasi," ucap Ferry.

              Lebih lanjut dia melihat potensi pemulihan ekonomi di Indonesia dengan pola V-Shape Recovery.
              Dia mengaku optimistis dengan pasar modal dan perekonomian nasional dalam jangka panjang.
              Karena itu, langkah terbaik menurut dia dengan menempatkan investasi pada saham kategori
              IDX30 sedalamnya minimal dengan jangka waktu satu tahun.
              "Pasar mungkin masih fluktuatif dalam jangka pendek. Tapi, kita harus fokus pada tren jangka
              panjang riding the long run trend'. Minimal durasi satu tahun," katanya.

              Sementara itu, Ketua DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman
              Simanjorang mengatakan, persoalan fundamental ekonomi dapat diselesaikan

              dengan  penerapan  UU  Cipta  Kerja.  Khususnya  menyangkut  kepastian  perizinan  usaha  dan
              investasi, kepastian hukum, isu ketenagakerjaan, pembinaan dan pemberdayaan usaha mikro
              kecil dan menengah (UM KM), dan sektor lainnya.

              Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah di kisaran 5,7-6% dan
              penciptaan  lapangan  kerja  sebanyak  2,7  juta-3  juta  per  tahun  diharapkan  dapat  tercapai.
              "Mengingat angka pengangguran kita yang semakin bertambah akibat dampak pandemi Covid-
              19," jelas Sarman.

              Dia merinci, jumlah pengangguran mencapai 7,05 juta, ditambah dengan angkatan kerja baru
              sekitar 2,5 juta per tahun, belum termasuk yang terkena PH K sebanyak 3 juta orang dan ratusan
              ribu yang dirumahkan. Hal itu menjadi tantangan yang harus diatasi dengan Undang- Undang
              Cipta Kerja meski begitu, target dapat direalisasikan secara bertahap bila ada sinergitas antara
              pemerintah, dunia usaha, serta serikat pekerja atau buruh.

              "Termasuk  bagaimana  kita  mampu  meningkatkan  SDM  tenaga  kerja  kita  agar  memiliki
              kompetensi, skill, dan keahlian yang mumpuni sejalan dengan perkembangan teknologi yang
              ada sehingga lebih kompetitif dan berdaya saing. Sehingga, ke depan isu upah tidak lagi menjadi


                                                           168
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174