Page 231 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 231

UU  Cipta  Kerja  ini,  perubahan  regulasi  mengenai  ketenagakerjaan  yang  terutama  menjadi
              sorotan, menjadi sasaran pro-kontra.
              Dalam kaitannya dengan upah misalnya, ada empat poin perubahan dari ketentuan lama. Ini
              mencakup upah satuan hasil dan waktu, upah minimum, bonus, serta rumus menghitung upah
              minimum.  Upah  ini  esensi,  karena  menjadi  faktor  utama  terjadinya  hubungan  kerja  antara
              pekerja dan pemberi upah atau pengusaha.

              Untuk  upah  satuan  hasil  dan  waktu,  tidak  diatur  dalam  UU  Nomor  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan sebelumnya. Sedangkan UU Ciptaker menyebutkan adanya upah satuan hasil
              dan waktu. Upah satuan waktu adalah upah yang ditetapkan berdasarkan satuan waktu seperti
              harian, mingguan atau bulanan. Sementara itu, upah satuan hasil adalah upah yang ditetapkan
              berdasarkan hasil dari pekerjaan yang telah disepakati.

              Mengenai upah minimum sektoral dan upah minimum kabupaten/kota, UU lama yang dibuat 17
              tahun  lalu  itu  menyebutkan,  upah  minimum  ditetapkan  di  tingkat  provinsi,  kabupaten/
              kotamadya, dan sektoral. Berdasarkan Pasal 89 UU tersebut, setiap wilayah diberikan hak untuk
              menetapkan kebijakan upah minimum mereka sendiri, baik di tingkat provinsi maupun kabu-
              paten/kotamadya.

              Sedangkan omnibus law baru meniadakan upah minimum kabupaten/kota (UMK) maupun upah
              minimum  sektoral  kabupaten/kota  (UMSK).  Dengan  demikian,  penentuan  upah  kini  hanya
              berdasarkan upah minimum provinsi (UMP).

              Untuk  bonus  tidak  diatur  dalam  UU  sebelumnya.  Namun,  dalam  UU  baru  disebut  ketentuan
              memberikan bonus atau penghargaan lainnya bagi pekerja, sesuai dengan masa kerjanya. Bonus
              tertinggi senilai lima kali upah bagi pekerja yang telah bekerja selama 12 tahun atau lebih.

              Sedangkan untuk menghitung kenaikan upah minimum, pada beleid lama dipakai rumus {UMt x
              (INFLASIt  +  %  A  PDBt)}.  Ini  artinya  sebesar  upah  minimum  tahun  berjalan  dikali  hasil
              penjumlahan inflasi (dari September tahun yang lalu sampai dengan September tahun berjalan)
              plus pertumbuhan produk domestik bruto (PD B kuartal III dan IV tahun sebelumnya dan periode
              kuartal I dan II tahun berjalan).

              Dalam  UU  baru,  rumus  yang  dipakai  adalah  UMt+1  -  UMt  +  (UMt  x  %PEt).  Ini  artinya,
              penambahan  upah  minimum  tahun  depan  sebesar  upah  minimum  tahun  berjalan  kali
              pertumbuhan ekonomi tahunan. Ketentuan baru ini hanya merujuk pada pertumbuhan ekonomi
              daerah (provinsi), tidak ada lagi faktor inflasi.

              Dari  empat  poin  tersebut,  jika  dibe-dah,  ada  banyak  manfaat  positif  dari  pengaturan  dalam
              omnibus law ini. Yang pertama, dengan hanya diberlakukannya UMP, maka investasi berpeluang
              masuk merata ke semua kabupaten/kota terkait. Yang membedakan hanyalah terutama karena
              realisasi  kemudahan  investasi,  jaringan  infrastruktur,  keamanan,  dan  kedisiplinan  untuk
              menegakkan daerah bebas pungli, misalnya.

              Yang kedua, adanya upah satuan hasil dan waktu juga umum diberlakukan di banyak negara,
              termasuk negara maju. Misalnya di Amerika Serikat, upah minimum juga dihitung per jam, yang
              bervariasi antara satu negara bagian dengan bagian yang lain. Di Australia misalnya, pemetik
              buah dibayar dengan menghitung pula jumlah yang berhasil dipetik, yang jika lebih cekatan dan
              rajin bisa mendapatkan upah lebih tinggi dari upah rata-rata.
              Sedangkan  pengaturan  mengenai  bonus  tentunya  menguntungkan  para  pekerja  yang
              berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan. Bonus tertinggi senilai lima kali upah
              bagi pekerja yang telah bekerja selama 12 tahun atau lebih, juga berarti memberikan apresiasi
              atas  pekerja  yang  loyal  dan  mendukung  kelangsungan  perusahaan  dalam  jangka  panjang.
              Karyawan untung, perusahaan juga untung.
                                                           230
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236