Page 227 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 227
Para buruh membawa berbagai atribut, seperti spanduk dan pamflet yang berisi penolakan UU
Cipta Kerja. Ada yang melakukan aksi teatrikal. membawa keranda mayat beituliskan "RIP DPR"
dan "matinya demokrasi".
Beberapa buruh melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Bekasi. Tuntutan utamanya
sama; mencabut UU Cipta Kerja. "Kalau pabrik yang di kabupaten 6 ribu, yang tersebar di
kawasan maupun luar kawasan, untuk Kota Bekasi sekitar 4 ribu," ungkap Pengurus Cabang FSP
PPMI SPSI Bekasi, Heri Sopyan. Aksi mogok kerja ini akan dilakukan mulai kemarin hingga besok.
Buruh-buruh dari Kabupaten dan Kota Bekasi ini mulanya hendak berangkat ke Gedung DPR
untuk mengikuti aksi unjuk rasa. Namun, mereka dihadang kepolisian yang menyekat sejumlah
akses menuju gedung wakil rakyat itu.
Menurut Dandim 0509 Kabupaten Bekasi, Letkol Kav Anggoro, ada 1.117 personel Polri/TNI yang
disiagakan. Rinciannya, 837 personel Polri dan 280 personel TNI. Sejumlah bus polisi berjejer di
tepi jalan. Ratusan TNI dan polisi mengamati aksi. Lainnya berpatroli menggunakan sepeda
motor. Suasana kondusif.
Di Tangerang, diperkirakan 14 ribu buruh melakukan aksi mogok kerja. Aksi ini awalnya
dipusatkan di Kawasan Industri Cikupa, sebelum akhirnya berpencar ke beberapa titik. Mereka
juga sempat memblokade akses Jalan M Toha dari arah Kota menuju Kabupaten Tangerang.
Kemacetan mengular, tapi situasi kondusif.
Sementara di Bogor, ada 3.500 buruh dari SPN Kota Bogor yang melakukan aksi mogok kerja di
perusahaannya masing-masing. Ketua DPC SPN Kota Bogor, Budi Mudrika mengatakan, tidak
menutup kemungkinan para buruh akan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi menolak
UU Omnibus Law. Termasuk, ke Gedung DPR hari ini.
Mogok kerja juga dilakukan buruh di Purwakarta, Surabaya, Batam, Pasuruan, dan Bandung. Di
tempat terakhir, aksi berujung ricuh. Buruh dan mahasiswa yang berdemo di depan Gedung
DPRD Bandung, bentrok dengan aparat kepolisian yang membubarkan aksi.
Massa sempat melempar sejumlah benda ke arah polisi yang berjaga. Bahkan terlihat seperti
bom molotov yang mengeluarkan api ke arah polisi. Mereka kemudian berhamburan saat gas air
mata dilontarkan. Massa melampiaskan kekesalannya dengan merusak sejumlah fasilitas publik
seperti marka jalan di Jalan Diponegoro, dan Jalan Cilamaya, Kota Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, sejumlah mobil dinas berpelat merah yang melintas di sekitar Jalan Cikapayang juga
tak luput dari sasaran kemarahan mahasiswa yang berdemo. Sebuah mobil dinas berplat D 1323
C sempat dihadang dan ditendangi mahasiswa. Namun, akhirnya mobil tersebut diizinkan untuk
melintas.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, sekitar dua juta
buruh dari 32 konfederasi dan federasi serikat buruh di 25 provinsi dan 150 kabupatenkota akan
melakukan mogok nasional selama tiga hari sejak 6-8 Oktober.
"Aksi unjuk rasa dilakukan di masing-masing lingkungan pabrik, stop produksi," ujar Said,
kemarin.
Aksi mogok kerja dan unjuk rasa ini sebetulnya sudah dilarang Kapolri lewat Telegram Rahasia
(TR) STR/645/X/ PAM.3.2./2020 per tanggal 2 Oktober 2020. Lewat TR itu. Kapolri
memerintahkan seluruh jajarannya di 25 Provinsi dan 300 Kabupaten Kota, agar melarang aksi
unjuk rasa.
Namun, perintah itu dicuekkin buruh. "Perintah Kapolri itu nggak mempan, dicuekin," ujar
Presidium IPW Neta S. Pane, kepada Rakyat Merdeka, semalam.
226