Page 222 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 222

Judul               Utamakan Jalur Konstitusi
                Nama Media          Republika
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg1
                Jurnalis            febrian adi saputro
                Tanggal             2020-10-07 05:05:00
                Ukuran              419x335mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 557.270.000

                News Value          Rp 5.572.700.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Narasumber
              negative - None (None) kata Direktur Pusat Studi Hukum Konstitusi UII, Allan F Gani Wardhana.
              Sejumlah pihak sejauh ini memang telah merencanakan uji materi ke MK terkait UU Ciptaker.
              Dari  kalangan  pekerja,  KonfederasiSerikat  Pekerja  Badan  Usaha  Milik  Negara  (KSP  BUMN)
              menyatakan,  akan  mengambil  langkah  tersebut.  Demikian  juga,  dengan  Konfederasi  Serikat
              Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban mengatakan, pekerja
              bakal menggugat sejumlah pasal yang dinilai tak mengakomodasi tuntutan mereka. Selain itu,
              proses pembahasan yang dinilai tertutup juga bakal digugat. Konsorsium Pembaruan Agraria
              (KPA)  juga  menyatakan  bakal  melayangkan  gugatan.  Sekretaris  Jenderal  KPA  Dewi  Kartika
              mengatakan,  mereka  akan  menggugat  pasal-pasal  pertanahan  dalam  regulasi  tersebut  vang
              dinilai bertentangan dengan . UUD 1945. Sementara, belum terdengar rencana uji materi dari
              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonasia  (KSPSI)  Andi  Gani  Nena  VVeadan
              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal.  Kedua  tokoh  ini  dipanggil
              menemui Prasiden Joko Widodo pada Senin (5/10). UU Ciptaker dibahas dalam waktu yang relatif
              singkat di DPR. Pembahasan yang dimulai pada April, pungkas dengan pengesahan pada Selasa
              (5/10). UU tersebut meliputi 15 bab dan 185 pasal serta merevisi 76 undang-undang. Presiden
              Joko  Widodo  menyatakan,  regulasi  om-jiibus  law  yang  mencakup  banyak  sektor  itu  penting
              untuk  menumbuhkan  investasi.  Sejak  dilayangkan  oleh  pemerintah  pada  Februari  lalu,  draf
              rancangan  regulasi  tersebut  mengalami  sejumlah  perubahan  saat  disahkan  menjadi  UU,  di
              antaranya  terkait  kemudahan  perizinan  koperasi  yang  mulanya  tak  ada  dalam  draf  awal.
              Penelusuran  Re^mblika  atas  draf  akhir  juga  menemukan  bahwa  sebagian  kewenangan
              pemerintah  daerah  yang  dihilangkan  dalam  draf  awal  kembali  muncul,  seperti  kewenangan
              terkait daerah otonom, kawasan strategis daerah, penataan tata mang, penerbitan amdal, dan
              perizinan  perkebunan.  Dalam  hal  ketenagakerjaan,  sejumlah  keberatan  buruh  diakomodasL
              Pasal terkait libur vang bisa ditafsirkan hanya sehari dalam sepekan pada draf awal, misalnya,
              sudah dibenahi. Selain itu, upah minimun kabupaten/kota juga batal dihapuskan. Sementara,
              pasal  soal  pesangon  kembali  sasuai  dengan  UU  Ketenagakerjaan.  Perubahan  Pasal  93  UU
              Ketenagake 1jaan, yang dikhawatirkan menghapuskan cuti haid dan hamil bagi perempuan, juga
              dibatalkan  dalam  draf  akhir.  Terlepas  perbaikan-perbaikan  itu,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziah mengakui taksemua tuntutan buruh diakomodasi. Soal lingkungan hidup, perusahaan
              kembali harus bertanggung jawab atas karhutla di lahan mereka. Perlindungan wilayah adat
              serta pelibatan masyarakat dalam menerbitkan amdal juga tetap ada. Sementara, pasal klaster
              pendidikan  sebagian  besar  dihapuskan  da-lam  draf  akhir.  Kendati  demikian,  pasal  bahwa

                                                           221
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227