Page 218 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 218

"Pastinya  saya tidak  setuju.  Ini  bertentangan  dengan  aspirasi kami,"  ujarnya  saat dihubungi
              Tempo pada Selasa, 6 Oktober 2020.
              Suara serupa juga disampaikan Griselda, pekerja sosial yang menyesalkan langkah DPR dalam
              pengesahan UU Cipta Kerja yang dinilainya tidak transparan. Selain itu, proses pembahasan UU
              tersebut selama ini tidak benar-benar mewakili ataupun melibatkan masyarakat.

              "Minim transparansi dan partisipasi publik. Tiba-tiba sudah sah. Ini kan aneh," ujarnya.

              Hal yang sama disoroti oleh Tam, seorang karyawan swasta yang menilai pengesahan UU Cipta
              Kerja digarap secara terburu-buru. Itu menunjukkan bahwa pemerintah dan DPR seakan hanya
              mau menjejalkan agendanya tanpa berniat mendengarkan aspirasi rakyat. Menurutnya, hal itu
              semakin diperjelas dengan upaya pencegahan demo buruh di Gedung DPR RI.

              "Masa habis Omnibus Law disahkan Gedung DPR langsung di- lockdown ngehindarin demo. Ini
              anti-kritik dan sepihak," ujarnya.

              Proses  cepat  pembahasan  hingga  pengesahan  UU  Cipta  Kerja  yang  kontroversial  ini  juga
              dikomentari oleh Maya. Mahasiswa ini menilai bahwa upaya pemerintah itu tidak sesuai situasi
              global saat ini. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah tidak hanya
              fokus  menangani  perekonomian  negara,  tetapi  juga  segera  memperbaiki  sektor  kesehatan
              publik.

              "Anehnya, mengapa hanya reformasi struktural di sektor ekonomi, tapi tidak di sektor public
              health ?" ujarnya.

              ACHMAD HAMUDI ASSEGAF| TD











































                                                           217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223