Page 246 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 246
Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli (Afie) Kaila di Jakarta menyampaikan apresiasi
kepada pemerintah dan DPR yang telah mengesahkan Omnibus Law Ciptaker dalam waktu yang
relatif singkat.
"Selama ini yang menjadi masalah mendasar bagi dunia usaha di Indonesia adalah birokrasi yang
terlalu panjang serta peraturan-peraturan yang tumpang tindih," kata Afie Kalla.
Hal ini, kata Afie, sangat berpengaruh terhadap iklim investasi serta timbulnya banyak hambatan
bagi usaha untuk tumbuh dengan baik. "Dengan disahkannya Omnibus Law Ciptaker, saya
optimis ini akan menjadi awalan yang baik untuk memulai pemulihan ekonomi nasional
khususnya di saat pandemi Covid-19," ujar Afie.
Investasi otomatis akan meningkat seiring dengan penyederhanaan perizinan. Harapan saya,
tentunya akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi.
"Kita sangat memerlukan hal tersebut supaya Indonesia dapat bersaing secara kompetitif di
persaingan ekonomi global dan membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," kata
Afie.
Aksi Damai
Perwakilan buruh dari 150 pimpinan unit kerja (PUK) perusahaan memusatkan aksi penolakan
terhadap Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Omnibus Law) di Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Umur; Selasa. Hilman mengatakan massa aksi adalah utusan 150 PUK perusahaan
nasional dan mancanegara yang kini bergerak pada berbagai bidang usaha di Kawasan Industri
Pulogadung. "Ada yang dari PT Yamaha Music, Fr Total Detergent, PT Bintang Tujuh, PT SOHO
dan lainnya. Hari ini ada 150 PUK dari total 270 perusahaan di Kawasan Industri Pulogadung,"
katanya.
Selain itu FBK sebagai aliansi buruh juga menyertakan massa aksi dari perwakilan Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (SPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat
Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Ant/P-5
Caption :
TOLAK UU CIPTAKER I Sejumlah buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi dorong motor di
Jalan raya Cikarang-Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/10).
245