Page 248 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 248

Judul               Legislasi
                Nama Media          Pikiran Rakyat
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg11
                Jurnalis            Tajuk Rencana
                Tanggal             2020-10-07 05:01:00
                Ukuran              318x74mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 34.980.000

                News Value          Rp 104.940.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif

              Narasumber


              neutral - Thomas Stamford Raffles (Naskah Kitab Hukum (1814) Setelah menempuh beberapa
              perjalanan menyusuri pulau (Jawa), saya dapat mengumpulkan informasi yang sangat banyak;
              dan balasan sejumlah residen atas surat saya, membuat saya memiliki bahan, cukup memadai
              untuk meletakkan dasar-dasar sebuah peraturan umum mengenai masalah ini.



              Ringkasan

              KETIKA banyak kalangan tetap memprotes RUU Cipta Kerja, itu berarti proses legislasi tidak
              maksimal meski telah melalui 64 kali rapat. Tak hanya, rapat paripurna pengesahan Rancangan
              Undang-Undang  Cipta  Kerja  menjadi  undang-undang  dilaksanakan  lebih  cepat  tiga  hari  dari
              jadwal semula. DPR beralasan: laju penularan Covid-19 masih tinggi. Walaupun, langkah yang
              ditempuh  DPR,  tentu  saja  bersama  pemerintah,  kadung  menimbulkan  kecurigaan.  Kenapa
              mereka  seperti  melangkah  tergesa-gesa,  dengan  mengabaikan  protes  dari  banyak  pihak
              terhadap RUU tersebut? Padahal, jika disahkan, regulasi itu akan memberikan dampak negatif
              ke banyak sektor. Ada apa sebenarnya?



              LEGISLASI

              KETIKA banyak kalangan tetap memprotes RUU Cipta Kerja, itu berarti proses legislasi tidak
              maksimal meski telah melalui 64 kali rapat. Tak dinyana, rapat paripurna pengesahan Rancangan
              Undang-Undang  Cipta  Kerja  menjadi  undang-undang  dilaksanakan  lebih  cepat  tiga  hari  dari
              jadwal semula. DPR beralasan: laju penularan Covid-19 masih tinggi. YValakin, langkah yang
              ditempuh  DPR,  tentu  saja  bersama  pemerintah,  kadung  menimbulkan  kecurigaan.  Kenapa
              mereka  seperti  melangkah  tergesa-gesa,  dengan  mengabaikan  protes  dari  banyak  pihak
              terhadap RUU tersebut? Padahal, jika disahkan, regulasi itu akan memberikan dampak negatif
              ke banyak sektor. Ada apa sebenarnya?

              Pusat  Kajian  Antikorupsi  (Pukat)  Fakultas  Hukum  Universitas  Gadjah  Mada,  misalnya,
              menyatakan bahwa RUU Cipta Kerja bermasalah, baik secara proses, metode pembentukan, dan
              substansinya. RUU tersebut dirumuskan secara tidak transparan dan minim partisipasi publik.
              Publik kesulitan memberi masukan karena tertutupnya akses terhadap draf RUU tersebut Akses


                                                           247
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253