Page 298 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 298
Selebihnya, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan
Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan, menyetujui RUU Cipta Kerja itu.
Kerja cepat DPR dalam merampungkan RUU Cipta Kerja menuai pujian satire dari peneliti Forum
Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus.
“Minimal DPR yang selama ini akrab dengan kelambanan, kemalasan, predikat kinerja buruk,
korupsi, dan lainnya ternyata kadang-kadang bisa juga bergerak main seruduk kalau lagi ada
maunya,” katanya.
Padahal, kesepakatan di tingkat Badan Legislasi RUU Cipta Kerja baru diputuskan pada Sabtu
(3/10) malam. Menurutnya, kerja cepat DPR hanya terlihat di regulasi tertentu yang dianggapnya
sebagai pesanan politik.
Sejak masih di tangan pemerintah, RUU Cipta Kerja memang didesain untuk disahkan dalam
waktu cepat. RUU yang jadi bagian omnibus law yang diajukan pemerintah untuk perbaikan iklim
investasi itu, sempat dipatok tuntas dalam 100 hari.
Presiden Joko Widodo menuturkan akan mengacungkan dua jempol bila DPR menuntaskan dua
omnibus law yang disodorkan pemerintah dalam 100 hari kerja.
“Saya akan angkat jempol, dua jempol kalau DPR bisa selesaikan ini dalam 100 hari,” kata
Presiden pada Januari lalu.
RUU Cipta Kerja masuk di Baleg pada April 2020. Artinya, sejak April hingga disahkan pada 5
Oktober lalu, butuh waktu 6 bulan atau 100 hari lebih lambat dari tenggat Presiden.
297