Page 339 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 339

Pantauan Tribun, hingga pukul 18.00, massa masih berorasi.

              Tampak  ada  dari  sebagian  massa  berpakaian  hitam-hitam  yang  memprovokasi  dengan  cara
              melempar-lemparkan botol plastik bekas air minum ke dalam halaman DPRD Jabar yang dijaga
              polisi.

              Polisi di dalam halaman DPRD Jabar, tampak terdengar melalui pengeras suara meminta massa
              untuk tidak anarkistis.

              "Massa tolong jangan anarkis," ujar polisi lewat pengeras suara.
              Imbauan polisi dibalas dengan surakan dari massa seraya ada yang melempar botol plastik dan
              petasan.

              Adapun menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
              Pendapat di Muka Umum, unjuk rasa dibatasi hingga pukul 18.00.

              Sementara itu, tepat sekira pukul 18.03, polisi sempat menembakan gas air mata ke arah massa
              sehingga massa berhamburan melarikan diri.

              Hingga saat ini, massa masih bertahan di sekitar Gedung DPRD Jabar.

              Sebelumnya Rusak Taman Cikapayang Peserta demo buruh Omnibus Law UU Cipta Kerja diduga
              merusak fasilitas umum di Taman Dago Cikapayang, Kota Bandung, Selasa (6/10/2020).

              Menurut saksi, pelaku perusakan adalah massa berpakaian hitam-hitam.

              Sejumlah fasilitas yang ada di Taman Cikapayang seperti pot bunga, lampu taman, dan satu
              tenda yang ada di taman itu rusak.

              Kondisi taman pun tampak berantakan.

              Sekretaris  Daerah  (Sekda)  Kota  Bandung  Ema  Sumarna  menyayangkan  perusakan  fasilitas
              umum yang terjadi di Taman Cikapayang.

              Menurutnya, menyampaikan pendapat itu merupakan hak setiap warga negara dan dilindungi
              undang-undang.

              Namun, jangan sampai malah melanggar undang-undang yang lain.

              "Undang-undang tidak satu, ada undang-undang yang lainnya juga apalagi  merusak fasilitas
              umum,  mereka  bergerombol  saja  menurut  saya  sudah  melabrak  aturan  undang-undang
              kesehatan apalagi di masa pandemi seperti saat ini," ujar Ema Sumarna, di Balai Kota Bandung,
              Selasa (6/10/2020).

              Pemerintah Kota Bandung, kata Ema, tidak melarang buruh atau mahasiswa menggelar aksi
              unjuk rasa.

              Namun, tetap harus menaati aturan dan protokol kesehatan.

              Jangan sampai, kata dia, dari banyaknya kerumunan itu malah muncul klaster baru.
              "Jangan sampai dari kerumunan itu bisa menimbulkan kasus dan sebagainya yang berkaitan
              dengan kesehatan, akhirnya tidak akan selesai menangani masalah pandemi ini," katanya.

              Sementara  untuk  fasilitas  umum  yang  dirusak,  Pemerintah  Kota  Bandung  bakal  segera
              memperbaikinya.


                                                           338
   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344