Page 113 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 113

Direktur Mediasi dan Advokasi Yana Anusasana mengatakan jumlah tersebut merupakan hak
              PMI yang didapatkan dari hasil penanganan 60 kasus oleh Direktorat Mediasi dan Advokasi,
              yakni  melalui  mediasi,  advokasi,  dan  fasilitasi  klaim  asuransi  serta  Jaminan  Sosial  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Upaya tersebut sejalan dengan 9 arah kebijakan strategis BP2MI, yakni memberlakukan PMI
              sebagai VVIP dan meningkatkan perlindungan PMI  Adapun rincian hak-hak PMI tersebut ialah
              klaim asuransi dan jaminan sosial PMI untuk 14 kasus kecelakaan kerja, 17 kasus PMI meninggal
              dunia, 3 kasus PMI Sakit, 2 kasus ABK yang hilang dilaut, 2 kasus ABK meninggal dunia, 1 PMI
              Bermasalah karena terkena Pemutusan Hak Kerja (PHK).

              Di  samping  itu,  terdapat  pula  pengembalian  uang  kepada  11  PMI  yang  gagal  berangkat,
              pembayaran  sisa  gaji  untuk  7  kasus  PMI  yang  gajinya  tidak  dibayarkan,  pembayaran  uang
              kerahiman untuk 1 kasus PMI yang mengalami ilegal rekrut, penanganan untuk 1 kasus PMI
              yang bekerja tidak sesuai Perjanjian Kerja (PK), dan penanganan untuk 1 (satu) kasus PMI yang
              hilang komunikasi.

              "Penyerahan  hak-hak  kepada  CPMI/PMI  tersebut  merupakan  salah  satu  output  kami  dalam
              penyelesaian kasus CPMI/PMI dan sebagai upaya menjalankan 9 kebijakan strategis BP2MI,"
              kata Yana di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.

              Tentunya, penyelesaian ini juga merupakan hasil kerja sama yang baik dengan Perwakilan RI di
              negara  penempatan,  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Kementerian  Luar  Negeri,  BPJS
              Ketenagakerjaan, Konsorsium Asuransi dan instansi terkait lainnya.

              Klaim asuransi    Dalam proses penanganan klaim asuransi luar negeri, Direktorat Mediasi dan
              Advokasi  juga  telah  memfasilitasi  terjemahan  dan  legalisasi  208  dokumen.  Jumlah  tersebut
              termasuk  fasilitasi  dokumen  untuk  pemberian  santunan  dan  pengajuan  klaim  asuransi  luar
              negeri  bagi  3  PMI  Anak  Buah  Kapal  (ABK)  yang  meninggal  dunia  akibat  tertimpa  jembatan
              runtuh di Taiwan pada bulan Oktober 2019.

              "Adapun  total  pencairan  dimaksud  hingga  mencapai  NTD  22.834.750  atau  setara  dengan
              Rp11,46 Milliar (kurs 1NTD = Rp 502 per tanggal 21 Juli 2020)," katanya.

              Selain itu, kata dia, penyelamatan hak CPMI/PMI juga telah dilakukan melalui pengembalian
              dokumen  pribadi  CPMI/PMI  yang  ditahan  oleh  Perusahaan  Penempatan  Pekerja  Migran
              Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

              Pada periode semester I 2020, sebanyak 20 dokumen yang terdiri dari 9 ijazah, 5 paspor, 2
              KTP, 2 akta kelahiran, 1 kartu keluarga, dan 1 surat nikah telah dikembalikan kepada CPMI/PMI.
              Dokumen tersebut diselesaikan melalui pendampingan advokasi secara non-litigasi.
              "Kami  pun  membuka  pelayanan  informasi,  konsultasi,  dan  pendampingan  hukum.  Selama
              Januari-Juni  2020,  sebanyak  48  CPMI/PMI  dan  keluarganya  telah  kami  berikan  pelayanan,"
              lanjut Yana.

              Nantinya,  hasil-hasil  ini  dapat  memberikan  gambaran  bahwa  pandemi  COVID-19  tidak
              menyurutkan pelayanan kami dalam menangani dan menyelesaikan permasalahan CPMI/PMI
              sehingga tetap dapat menyumbang capaian kinerja bagi BP2MI. (ren).








                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118