Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2020
P. 94

"Tentunya anggota dewan kami akan libatkan untuk bersosialisasi sebelum
               masyarakat bisa mengetahui apa yang akan dibahas apa yang akan diputuskan dan
               juga dampak bagi perekonomian nasional," ungkapnya.


                Selain Airlangga, turut hadir juga sejumlah menteri dalam penyerahan draf RUU
               Omnibus Law, antar lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agraria dan Tata
               Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menkumham
               Yasonna H Laoly, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
               Kemudian pimpinan DPR yang hadir dampingi Puan antara lain Rahmat Gobel dan
               Azis Syamsuddin.

                Penyerahan draf RUU Omnibu Law Ciptaker diiringi demonstrasi ribuan buruh dan
               pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
               (KSPSI). Mereka menggelar unjuk rasa di depan Kompleks DPR/MPR RI Jalan Gatot
               Subroto, Jakarta, pada Rabu (12/2).

                Massa mengawali aksinya dari Pintu 10 Gelora Bung Karno, dengan menggelar
               long march  melewati Jalan Gerbang Pemuda, lalu masuk ke Jalan Gatot Subroto
               untuk kemudian menuju depan pintu gerbang DPR menggelar orasi. Mereka
               menggelar orasi terkait kekhawatiran terkait konten RUU Cipta Lapangan Kerja.


                Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea kemudian diterima untuk menemui Wakil
               Ketua DPR RI Rahmat Gobel dan Pimpinan dan Anggota Komisi IX
               (Ketenagakerjaan). Buruh menuntut agar mereka turut dilibatkan nantinya dalam
               membahas RUU Cipta Kerja tersebut.

                Di hadapan Gobel dan Komisi IX, Andi Gani menyampaikan adanya keanehan dari
               penyusunan Omnibus Law ini. Menurut dia, selama ini buruh tidak mengetahui
               seperti apa proses pembuatan RUU Cipta Kerja di lingkungan pemerintah.

                "Karena dari awal seperti ada yang disembunyikan, seluruh konfederasi buruh
               bertanya kepada saya, 'Anda konfederasi buruh pendukung presiden  kok enggak
               punya draf? akhirnya bertanya-tanya ada apa dengan rancangan ini?" kata Andi
               Gani.

                Wakil KSPSI Abdullah menyebut sembilan poin kekhawatiran yang sensitif dan
               fundamental Bagi kalangan pekerja. Poin-poin itu yakni perubahan jam kerja, sistem
               kerja, kerja kontrak,  outsourcing  , upah minimum, dan pesangon. Kemudian, poin
               yang mengkhawatirkan berikutnya terkait tenaga kerja asing, Liberalisasi berbagai
               sistem kerja yang tadinya long life menjadi  flexible employment  , lalu menyangkut
               jaminan sosial.

                "Jadi kami berharap banyak kalau DPR RI sudah memiliki rancangan undang-
               undang untuk diberikan kopinya dengan harapan kami bisa pelajari bersama apa
               undang-undang ini pro terhadap kepentingan kaum pekerja dan masyarakat
               Indonesia atau untuk kepentingan kapitalis," ujar Abdullah.







                                                       Page 93 of 185.
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99