Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 74

PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AGAR PASTIKAN PEKERJA BEKERJA DENGAN
              NYAMAN

              JAKARTA:  Pengawasan  ketenagakerjaan  di  tingkat  pusat  dan  daerah  agar  memastikan
              pekerja/buruh  di  masa  pendemi  Covid-19,  dapat  bekerja  dengan  aman  dan  nyaman  di
              lingkungan kerjanya masing-masing.

              Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, dalam Webinar bertema
              "Dinamika Kepatuhan Penerapan Norma Ketenagakerjaan Era New Normal Pasca Covid19" yang
              diselenggarakan  Forum  Kader  Norma  Ketenagakerjaan  Nasional  (FKNKN)  di  Jakarta,  Senin
              (15/6/2020).

              Untuk itu, lanjutnya, Pengawas Ketenagakerjaan harus melakukan berbagai upaya pencegahan
              dan  pengendalian  Covid  19  di  tempat  kerja,  serta  kepatuhan  para  pelaku  usaha  dalam
              menerapkan norma ketenagakerjaan melalui langkah-langkah pencegahan, pemberian saran,
              deteksi dini, serta penegakan norma-norma ketenagakerjaan.

              "Dunia usaha harus tetap berjalan, namun para pekerja juga harus dipastikan aman. Di sinilah
              pentingnya  peran  pengawasan  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  (K3)  untuk  memastikan
              pelindungan terhadap pekerja di tengah pandemi Covid-19," tutur Menaker.

              Dia juga minta Pengawas Ketenakerjaan meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan kader
              Norma  Ketenagakerjaan  di  perusahaan-perusahaan.  Mengingat,  keberadaan  kader-kader
              tersebut menjadi mitra strategis, dalam membantu memastikan ditaatinya norma-norma kerja
              di perusahaan.

              "Sesuai dengan tugas dan fungsinya, kolaborasi antara Pengawas Ketenagakerjaan dan kader
              norma harus menciptakan situasi kerja yang kondusif, dimana perusahaan tetap produktif, dan
              hak-hak  pekerja  juga terlindungi," terang  Menaker,  yang didampingi  Plt  Dirjen  Binwasnaker
              & K3 Kemnaker Iswandi Hari.

              Diakuinya, dalam hal pengawasan ketenagakerjaan, selalu dihadapkan tantangan klasik. Yakni
              jumlah  pengawas  ketenagakerjaan  yang  belum  ideal,  jika  dibandingkan  dengan  jumlah
              perusahaan yang menjadi obyek pengawasan.

              "Inovasi  pengawasan  dengan  menggunakan  piranti  teknologi  informasi  bisa  menjadi  solusi
              meringankan kerja pengawasan yang lebih optimal dan lebih memudahkan partisipasi publik
              dalam pengawasan norma kerja," tuturnya.

              Menaker mengungkapkan, jumlah perusahaan berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan
              mencapai 252.880 perusahaan dengan total tenaga kerja sebesar 13.138.048 orang. Peraturan
              Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  33  Tahun  2016  tentang  Tata  Cara  Pengawasan
              Ketenagakerjaan  dan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  1  Tahun  2020  Tentang
              Perubahan  Atas  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  33  Tahun  2016  menyebutkan,
              seorang  Pengawas  Ketenagakerjaan  wajib  memeriksa  paling  sedikit  lima  perusahaan  setiap
              bulan atau 60 perusahaan dalam satu tahun.

              "Dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini yang hanya sekitar 1.574 orang, pengawas
              hanya  mampu  mengawasi  103.680  perusahaan  atau  40,9  persen  dari  jumlah  perusahaan,"
              terang Menaker..






                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79