Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 JANUARI 2019
P. 70
Title HERO TUTUP GERAI, TEKANAN BISNIS SUPERMARKET MASIH BERLANJUT PADA 2019
Media Name liputan6.com
Pub. Date 14 Januari 2019
Page/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/3870567/hero-tutup-gerai-tekanan- bisnis-
supermarket-masih-berlanjut-pada-2019
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
PT Hero Supermarket Tbk menutup 26 gerai sehingga berimbas terhadap pemutusan
hubungan kerja (PHK) 532 karyawan dinilai bukan hal mengejutkan. Hal itu lantaran sektor
ritel terutama supermarket hadapi persaingan ketat.
Analis PT Artha Sekuritas, Frederik Rasali menuturkan, PT Hero Supermarket Tbk menutup
gerai sebagai langkah strategis dalam rangka efisiensi. Ia menilai, kinerja perseroan tidak
alami banyak pertumbuhan dalam beberapa tahun.
Dengan menutup gerai dapat kurangi biaya sehingga atasi pengeluaran dan dapat bertahan
di tengah persaingan.
"Karena kinerjanya selama beberapa tahun tidak mengalami banyak pertumbuhan sehingga
fix cost harus dipangkas," ujar Frederik saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat
yang diterima Liputan6.com, Senin (14/1/2019).
Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan
membukukan laba tahun berjalan naik menjadi Rp 86,18 miliar hingga 30 September 2018
dari periode sama tahun sebelumnya Rp 70,40 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis dari Rp 9,96 triliun hingga 30 September 2017
menjadi Rp 9,84 triliun hingga 30 September 2018.
Kuartal III 2017, pendapatan perseroan turun 5 persen menjadi Rp 9,96 triliun dari periode
sama tahun sebelumnya Rp 10,47 triliun. Laba bersih perseroan naik menjadi Rp 70 miliar
selama sembilan bulan pertama 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45 miliar.
Ia menuturkan, Hero Supermarket juga hadapi tantangan dengan kehadiran minimarket yang
lebih dekat wilayah perumahan. Hal itu membuat konsumen untuk beli produk di minimarket.
Sedangkan penjualan produk konsumen dengan konsep megastore, ia menilai lebih diminati
skala grosir dari pada eceran.
Agar dapat bertahan, Frederik menilai Hero Supermarket dan ritel lainnya harus memiliki
produk yang unik dan tidak tersedia di mana pun kecuali di gerai-gerai dengan merek
tersebut.
"Persaingannya cukup ketat. Positioning produknya harus tepat juga," tutur dia.
Sementara itu, Institutional Equity Sales and Dealing PT Danareksa Sekuritas, Adeline
Page 69 of 92.