Page 211 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 211

Ringkasan

              Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Ramdhani  mengatakan
              dengan  adanya  sinergitas  kementrian  dan  lembaga,  menjadi  dukungan  bagi  BP2MI  untuk
              bersama-sama  melakukan  pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI).  Dijelaskan  Benny,
              banyak  permasalahan  PMI  di  luar  negeri,  yang  tidak  bisa  hanya  ditangani  oleh  BP2MI.
              Kewenangan BP2MI menurutnya terbatas, sehingga membutuhkan dukungan dari kementrian
              dan lembaga terkait.



              GANDENG KEMENTRIAN DAN LEMBAGA, BP2MI SIAP PERANGI MAFIA
              PENEMPATAN ILEGAL

              Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Ramdhani  mengatakan
              dengan  adanya  sinergitas  kementrian  dan  lembaga,  menjadi  dukungan  bagi  BP2MI  untuk
              bersama-sama  melakukan  pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI).  Dijelaskan  Benny,
              banyak  permasalahan  PMI  di  luar  negeri,  yang  tidak  bisa  hanya  ditangani  oleh  BP2MI.
              Kewenangan BP2MI menurutnya terbatas, sehingga membutuhkan dukungan dari kementrian
              dan lembaga terkait.

              "Dengan kewenangan yang masih terbatas saya coba membuat situasi ini dengan melahirkan
              satgas. Ya satgas ini bersifat internal di BP2MI. Kemudian kementrian, lembaga kita ajak secara
              koordinatif,  semua  pihak  tentu  diberikan  mandat  undang-undang,  bagaimana  semua  pihak
              mengambil  peran,"ucap  Benny  usai  Rakornas  BP2MI  di  Intercontinental  Bandung,  Jumat
              (8/10/2021).

              Benny juga mengatakan, sindikat penempatan ilegal saat ini terkesan tak tersentuh oleh hukum.
              Banyak permasalahan yang dihadapi oleh PMI di luar negeri, seperti diantaranya pemutusan
              kerja sepihak, diperjualbelikan dari satu majikan ke majikan lain, ABK yang mengalami tindak
              kekerasan kemudian di lempar ke laut untuk menghindari masalah hukum.

              "Kalau  ini  dibiarkan  posisikan  negara  tak  berdaya.  Bahkan  negara  dianggap  melakukan
              pembiaran. Padahal negara ini negara yang menjadikan hukum sebagai panglima. Negara ini
              memiliki pemerintahan dengan aparatur negara yang diberikan kewenangan kuat oleh undang-
              undang dalam hal penegakan hukum,"papar dia.

              "Kalau  kita  juga  tidak  melakukan  sesuatu  hari  ini,  pertanyaannya  kapan  lagi?.  Itu  artinya
              membiarkan daftarnya semakin panjang korban-korban penempatan ilegal,"tambah dia.

              Dengan kehadiran kementrian dan lembaga terkait yang mendukung dan sepakat langkah satgas
              intern BP2MI untuk memerangi kejahatan perdagangan orang.

              "Yang  lebih  ideal  kita  startnya  nanti  tahun  2022.  Aspek-aspek  pencegahan  itu  yang  penting
              dilakukan  sebelum  mereka  ditempatkan  di  negara  penempatan.  Tapi  ketika  kita  melakukan
              pencegahan, siapa otak dibalik upaya penempatan ilegal ini juga harus dicari, karena ini bisnis
              kotor, ini bisnis yang dimodali dengan uang yang cukup besar. Dan semua pihak banyak yang
              menikmati,"ungkap Benny.

              BP2MI menurut Benny, ingin kejahatan ekstra ordinary crime dihadapi dengan cara yang luar
              biasa, dengan melibatkan banyak pihak terkait.

              "Kita tidak ingin hanya memenjarakan secara fisik para pelaku, diseret secara pidana. Tapi juga
              uang dan kekayaan hasil kejahatan ini harus disita atas nama negara,"ucap dia.



                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216