Page 215 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 215
Judul BP2MI Perangi Sindikat Penempatan PMI Ilegal
Nama Media wartaekonomi.co.id
Newstrend PMI Ilegal
Halaman/URL https://www.wartaekonomi.co.id/read366328/bp2mi-perangi-sindikat-
penempatan-pmi-ilegal
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-10-08 21:47:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Badan Penanggulangan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan perang terhadap sindikat
penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Sebanyak 4,7 juta PMI telah menjadi korban
penempatan ilegal oleh sindikat.
BP2MI PERANGI SINDIKAT PENEMPATAN PMI ILEGAL
Badan Penanggulangan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan perang terhadap sindikat
penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Sebanyak 4,7 juta PMI telah menjadi korban
penempatan ilegal oleh sindikat.
"Ada 4,3 juta PMI yang tercatat secara resmi. Tapi ada 4,7 juta pekerja migran kita yang tidak
tercatat secara resmi. Sebanyak 90 persen dari 4,7 juta itu dipastikan mereka yang menjadi
korban penempatan ilegal," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani di sela Rakornas BP2MI Satgas
Pencegahan dan Pemberantasan Sindikat Penempatan Ilegal Pekerja Migran Indonesia, di Hotel
Intercontinental, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (6/10/2021).
Untuk memberantas mafia penempatan ilegal, BP2MI membentuk Satgas Pencegahan dan
Pemberantasan Sindikat Penempatan Ilegal Pekerja Migran Indonesia.
BP2MI menginginkan adanya satgas yang dibentuk langsung oleh Presiden RI dalam melakukan
tugas pencegahan dan pemberantasan sindikat ilegal penempatan PMI. Pasalnya, satgas internal
BP2MI saat ini kewenangannya sangat terbatas. Koordinasi dengan instansi terkait lainnya hanya
sebatas koordinasi.
"Harapan kita, kementerian maupun lembaga yang terlibat bersifat instruktif, tidak lagi
koordinatif. Tapi kita tidak boleh juga karena kewenangan terbatas, kita tidak melakukan
apapun. Sebab, para sindikat dan mafia terus bekerja. Kita tidak boleh kalah langkah
dibandingkan mereka," kata Benny tegas.
214