Page 383 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 383

mendaftar banyak hal yang melatarbelakangi tidak diterimanya beberapa peserta, tapi mereka
              yang terhitung sebagai pendaftar," katanya.
              Menurut Denni, ada lebih dari 70 juta orang melakukan pendaftaran, mulai dari mengakses situs
              hingga memasukkan alamat akun email. "Nah, mendaftar ini kan macam-macam, ada yang baru
              mengakses situs, masukin email, lalu salah ketik, misalnya seperti itu. Atau emailnya kemudian
              tidak valid dan lain sebagainya," katanya kepada Gatra.

              Namun peserta yang sampai kepada proses pendaftaran paling akhir itu jumlahnya lebih dari 20
              juta orang. "Join gelombang atau join batch itu adalah proses pendaftaran yang paling akhir,
              titik akhir," ujar Doktor ekonomi lulusan University of Colorado at Boulder, Amerika Serikat (AS)
              tersebut. Tapi yang lolos mendapat Kartu Prakerja, totalnya ada 11 juta orang penerima.

              "Jadi dari gelombang 1 sampai gelombang 21, baru ditutup itu 11 juta lebih peserta. Gelombang
              21 itu sekitar 700 ribuan penerima," ungkap Denni. Program ini juga telah tepat sasaran, hal ini
              tercermin dalam evaluasi yang dilakukan.
              Berdasarkan  Survei  Evaluasi  III  Manajemen  Pelaksana  Program  Kartu  Prakerja  tahun  2020
              menyebut bahwa program ini dinikmati oleh mereka yang paling membutuhkan pelatihan. Di
              mana  84%  penerima  belum  pernah  mengikuti  pelatihan  sebelumnya.  Rinciannya  persentase
              pengangguran sebanyak 82% dan yang tidak pernah mengikuti pelatihan sebelumnya sebanyak
              84%.

              Lalu dari sisi pelatihan, hasil survei menyebut rencana belajar pasca mengikuti pelatihan Kartu
              Prakerja, di mana 85% memutar ulang video atau materi setelah menyelesaikan pelatihan.

              Bahkan  sebanyak  76%  berniat  membeli  video  pelatihan  dengan  dana  pribadi.  Serta  80%
              mendiskusikan materi pelatihan dengan orang terdekat.

              "Studi  dari  kita  menemukan  bahwa  persentase  penerima  kartu  prakerja  yang  mau  membeli
              pelatihan setelah prakerja ini berakhir dan mau pakai duit sendiri ya, dan mereka mengulang-
              ulang video yang diperoleh itu sangat tinggi banget," papar Denni.

              Merujuk hasil survei CSIS Indonesia kepada 2.000 responden penerima Program Kartu Prakerja
              tahun 2020 selama periode 27 Juli - 2 Agustus 2021, menemukan sebanyak 86,7% penerima
              menggunakan insentif pasca pelatihan untuk membeli sembako atau bahan pangan. Serta 42,4%
              untuk menambah modal usaha.

              Terjadi peningkatan status kebekerjaan dan jumlah pelaku digital setelah mengikuti Program
              Kartu Prakerja. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan terhadap Program Kartu Prakerja stabil di
              atas 95%. Karena itu Denni menyebut program kartu Prakerja memberi efek positif dan orang
              menjadi tertarik menerapkan hasil dari pelatihannya.

              Menurut Denni, program ini sifatnya adalah perkenalan. "Yang namanya pelatihan itu enak ya,
              fun, mudah dan bisa dilakukan di mana saja. Dan ternyata kalau sudah selesai saya bisa beli lagi
              di ekosistem pakai uang saya sendiri dan itu harganya murah," ungkapnya.

              Untuk  payung  hukumnya,  lanjut  Denni,  program  ini  bukan  diperuntukkan  bagi  mereka  yang
              menerima lalu diserap oleh dunia kerja. Namun, untuk menambah kemampuan. "Sekarang kita
              ngomong tentang payung hukum. Apakah payung hukumnya prakerja, baik itu Perpres maupun
              Permenko,  mengatakan  bahwa  tugas  dari  kartu  prakerja  itu  membuat  orang  bekerja?
              Jawabannya tidak," ia menegaskan.






                                                           382
   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388