Page 392 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 392

"Di  Komisi  IX  sudah  melakukan  pengawasan  secara  maksimal  bagi  Kemnaker.  Meski  tidak
              bertanggung jawab langsung, tapi Kemnaker memiliki peran. Kita sudah minta agar Kemnaker
              sampai  Depnaker  di  daerah  memastikan  program  Kartu  Prakerja  ini  berjalan  dengan  baik,"
              katanya.

              Bahkan,  pihaknya  sudah  meminta  dilakukan  penghentian  sementara  Program  Kartu  Prakerja
              agar bisa dievaluasi menyeluruh. "Memang benar kemarin sempat dihentikan sementara tapi
              saat kembali berjalan ternyata masalahnya makin bertambah. Artinya, ada yang bermasalah dari
              tata kelola program secara keseluruhan," cetusnya.

              ***

              Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengatakan program
              Kartu Prakerja, selain tidak tepat sasaran, juga bermasalah mengenai sistemnya yang banyak
              kelemahan.

              Ada banyak orang yang memanfaatkan program tersebut melalui jasa joki. Di tengah persoalan
              itu, pengawasannya juga relatif lemah, ada perbaikan namun belum signifikan dan masih perlu
              banyak penyempurnaan.

              "Karena sistemnya online sehingga antara instruktur pengajar dan yang diajarnya itu tidak ada
              komunikasi langsung tatap muka, membuat munculnya joki-joki menjadi banyak karena sulit
              pengawasannya," katanya.

              Trubus  menegaskan,  sistem  harus  terus  disempurnakan  agar  meminimalkan  terjadinya
              penyimpangan. Termasuk perlu ada law enforcement atau penegakan hukum.

              Apabila seseorang yang terdaftar menggunakan NIK orang lain dan melakukan kecurangan perlu
              diblacklist dari penerima manfaat Kartu Prakerja. Para joki juga harus ditindak tegas. Sementara
              itu, Direktur Celios, Bhima Yudhistira, menilai keberadaan joki program prakerja bukanlah barang
              baru.

              Praktik tersebut sudah muncul sejak gelombang pertama. Bagi Bhima, jika sampai saat ini masih
              terjadi  lagi  praktik  joki  di  lapangan  berarti  memang  belum  ada  perbaikan  signifikan  soal
              pengawasannya.

              "Karena kalau dia hanya ingin melihat video pelatihan, kemudian selesai sampai videonya selesai
              dan  tidak  ada  follow  up  nya,  maka  ini  akan  gampang  dimanfaatkan  oleh  joki-joki  itu  yang
              memanfaatkan insentif dari kartu pra kerja," ujarnya.

              Biro Humas Kementerian Tenaga Kerja menjelaskan secara tertulis pada Gatra bahwa sistem
              daring  yang  digunakan  dalam  rekrutmen  penerima  manfaat  program  Prakerja  memang
              membuka peluang joki. Terlebih, joki ini sering digunakan oleh masyarakat yang gagap teknologi
              untuk menerima bantuan.

              "Malahan, Kemnaker sendiri menyediakan "joki" resmi melalui dinasdinas ketenagakerjaan di
              daerah.  Fungsinya  untuk  mendampingi  seseorang  yang  kesulitan  mengakses  program  Kartu
              Prakerja. Namun, joki resmi dari pemerintah ini sama sekali tidak memungut biaya," katanya.

              Namun Kemnaker mayakini praktik penyimpangan tersebut ditengarai tidak besar. Berdasarkan
              hasil Survei Evaluasi I 2020 dan 2021 oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja yang
              telah diisi oleh 7.036.726 penerima manfaat, terbukti banyak mengikuti pelatihan di Prakerja dan
              dapat meningkatkan pengetahuan peserta, yang diindikasikan dengan nilai pre-test versus post-
              test peserta pelatihan prakerja.



                                                           391
   387   388   389   390   391   392   393   394   395