Page 132 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 132

SERIKAT BURUH BERENCANA LAKUKAN AKSI MOGOK KERJA

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, pihaknya akan
              melakukan  aksi  dan  mogok  kerja  mendesak  pemerintah  menjalankan  putusan  Mahkamah
              Konstitusi (MK).

              "Sudah  disepakati  dan  diputuskan  aksi  buruh  tiap-tiap  provinsi,  kabupaten/kota  di  seluruh
              Indonesia akan terus dilakukan mulai tanggal 6 sampai 10 Desember.2021 aksi-aksi buruh di
              masing-masing provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia akan berlangsung yang melibatkan
              puluhan ribu buruh," ujar Iqbal ketika dikonfirmasi, Senin (6/12).

              Iqbal  mengatakan,  aksi  unjuk  rasa  nasional  akan  dipusatkan  di  Istana  Negara,  Gedung
              Mahkamah Konstitusi, dan Balaikota DKI Jakarta. Hal itu rencananya akan dilakukan pada 8
              Desember yang melibatkan sekitar 50.000 hingga 100.000 buruh dari Jabodetabek yang berasal
              dari 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional.

              Lalu, lanjut Iqbal, aksi unjuk rasa akan dilakukan pada tanggal 9 Desember 2021 serempak di
              seluruh Indonesia di masing-masing daerah. Kemungkinan besar aksi akan diikuti ratusan ribu
              bahkan  tidak  menutup  kemungkinan  jutaan  buruh  di  daerah  masing-masing,  provinsi
              kabupaten/kota.

              "Rencana aksi mogok nasional yang melibatkan 2 juta buruh di seluruh Indonesia belum kami
              putuskan tanggal nya karena atas permintaan kawan - kawan daerah aksi akan difokuskan ke
              daerah  terutama  bupati/walikota  dan  gubernur  harus  merubah  SK  tentang  kenaikan  upah
              minimum provinsi (UMP) dan UMK," ujar Iqbal.

              Iqbal  mengatakan,  terdapat  tiga  tuntutan  yang  akan  disuarakan  pada  aksi-aksi  tersebut.
              Pertama,  mencabut  UU  Cipta  Kerja  sesuai  keputusan  MK  yang  sudah  menyatakan
              inkonstitusional bersyarat dan cacat formil.

              Kedua, mencabut PP 36/2021 tentang pengupahan yang dinilai sudah inkonstitusional dan cacat
              formil menurut keputusan MK.

              "Ketiga, cabut SK gubenur tentang UMP DKI dan UMK di seluruh kabupaten/kota di seluruh
              Indonesia," ucap Iqbal.

              Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan UU Cipta
              Kerja yang disahkan tahun lalu itu tetap berlaku secara konstitusional. Hal itu berlaku hingga
              diterbitkannya aturan perbaikan yang paling lama 2 tahun.

              Selain  itu,  Airlangga  memastikan  aturan  turunan  UU  Cipta  Kerja  masih  juga  tetap  berlaku.
              Pasalnya MK hanya menyatakan agar pemerintah tidak menerbitkan peraturan baru yang bersifat
              strategis sampai dilakukan perbaikan atas pembentukan UU Cipta Kerja.
              Airlangga mengatakan, pemerintah akan berkirim surat ke DPR untuk memasukkan revisi UU
              Cipta  Kerja  dan  UU  tentang  Pembentukan  Perundang-Undangan  dalam  program  legislasi
              nasional (Prolegnas) tahun 2022.

              "Dengan  demikian  peraturan  perundangan  yang  telah  diberlakukan  untuk  melaksanakan  UU
              Cipta Kerja tetap berlaku," ungkap Airlangga.

              Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) RI Adi Mahfudz mengatakan, kebijakan
              pengupahan  tetap  berlaku  pasca  putusan  Mahkamah  Konstitusi  (MK),  termasuk  formula
              penetapan upah minimum berdasarkan PP nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan tetap
              berlaku.


                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137