Page 206 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 206
Bentuk penolakan tersebut sejumpah ratusan buruh yang tergabung dalam Sarikat Buruh
Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Jember serta Serikat Pekerja Indonesia (SPSI) Jember berunjuk
rasa di depan Pendopo Bupati Jember, Senin siang (06/12/2021).
Dalam orasinya Ketua Sarbumusi Jember Umar Faruk dalam menyatakan menolak besaran UMK
untuk Jember tersebut.
Faruk menegaskan sesuai keputusan Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) tertanggal 15
November telah menetapkan besaran UMK Jember sebesar Rp. 2.400.000 sesuai kesepakatan
bersama perwakilan serikat buruh dan APINDO.
"Kami para buruh menolak Upah Minimum Kabupaten Jember sebesar Rp.2.355.662, dan kami
meminta Bupati Jember Hendy Siswanto untuk mengirimkan surat rekomendasi sesuai
keputusan Depekab Jember untuk UMK Jember 2022 minimal Rp. 2.400.000 kepada Gubernur
Jatim," ungkap Umar Faruk.
Bupati Jember Hendy Siswanto kemudian menemui para buruh yang sedang melakukan unjuk
rasa.
Dihadapan pengunjuk rasa dia menyatakan mendukung usulan ratusan buruh untuk menaikkan
UMK tersebut.
"Semangat inti kami untuk membenahi Jember, wes wayahe benahi Jember dengan
mengembalikan hak warga Jember termasuk para buruh. Saya mendukung usulan temen-temen
buruh untuk menaikkan UMK sejumlah Rp. 2.400.000, upah buruh wajib meningkat," ungkap
Bupati Hendy.
Dia mengingatkan, kenaikan upah di Jember harus selaras dengan iklim investasi di Jember,
mengingat masih ada kemiskinan sejumlah 300.000 jiwa.
"Izinkan saat ini juga saya teken usulan upah Rp. 2.400.000 di depan temen-temen buruh dan
kami kirimkan ke Gubernur Jatim hari ini juga," ucap Bupati Hendy disambut teriakan gembira
para buruh sambil mengumandangkan salawat.
Bupati Hendy mengimbau masyarakat Jember untuk kondusif supaya iklim investasi di Jember
semakin meningkat, sehingga dampaknya akan menyerap tenaga kerja lokal kita.
Dia mengajak para buruh untuk berkolaborasi, memajukan Kabupaten Jember ke depannya. (.
205

