Page 211 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 211

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemprov Sumatra Utara Baharuddin Siagian, usulan dari
              kabupaten dan kota telah ditandatangani oleh masing-masing kepala daerah.
              "Usulan ini hasil dari kerja rapat Dewan Pengupahan Daerah Kabupaten dan Kota yang memberi
              saran dan pendapat ke wali kota atau bupati. Setelah ditandatangi bupati atau wali kota, baru
              mereka  memberikannya  ke  provinsi  untuk  evaluasi  angka  yang  diusulkan.  Jadi  nanti  Dewan
              Pengupahan Provinsi baru mengusulkannya ke gubernur," kata Baharuddin kepada Bisnis, Jumat
              (3/12/2021).

              Sebelumnya, gabungan 13 serikat pekerja di Sumatra Utara meminta Edy agar tidak buru-buru
              menetapkan UMK.

              Saat  ini,  mereka  telah  menyerahkan  legal  opinion  dari  pakar  hukum  mengenai  putusan
              Mahkamah Konstitusi mengenai Undang-undang Cipta Kerja.

              Menurut  perwakilan  buruh,  Willy  Agus  Utomo,  putusan  tersebut  mengisyaratkan  bahwa  PP
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan tidak relevan untuk dijadikan pedoman penentuan
              UMP tahun depan.

              Oleh karena itu, buruh meminta Edy agar tidak menetapkan UMK sebelum merevisi UMP 2022.
              Mereka sendiri menuntut kenaikan UMP sebesar 7-10 persen.

              "Jadi berdasarkan itu, kami sudah memberi pertimbangan hukum. Kami juga akan memberi fakta
              di  lapangan  bahwa  buruh  hari  ini  tidak  cukup  upahnya  hanya  naik  0,93  persen,"  kata  Willy
              kepada Bisnis.

              Willy mengatakan, putusan Mahkamah Konsitusi mengenai Undang-undang Cipta Kerja harus
              menjadi perhatian Edy sebelum mengambil keputusan mengenai UMK 2022.

              Di sisi lain, Willy mengatakan bahwa buruh telah mengambil ancang-ancang mogok kerja secara
              massal pada "Rencana mogok kerja nasional, termasuk buruh di Sumatra Utara, memang ada
              rencana aksi mulai 6-8 Desember 2021. Tiga hari penuh. Bahkan kami akan aksi menginap bila
              gubernur tidak merespons tuntutan buruh," kata Willy.

              Berikut usulan sementara UMK di Sumatra Utara untuk tahun 2022:

              1. Medan Rp3.370.645,08 (naik 1,22 persen atau Rp40.778,08).
              2. Deliserdang Rp3.188.592,42 (tetap).

              3. Serdangbedagai Rp869.292 (tetap).

              4. Binjai Rp2.630.684,46 (naik 0,60 persen atau Rp15.903,41).

              5. Langkat Rp2.711.000 (tetap) 6. Karo Rp3.078.762,16 (naik 0,27 persen atau Rp8.407,77).

              7. Tebingtinggi Rp2.565.424,01 (naik 1,08 persen atau Rp27.548,29).

              8. Pematangsiantar Rp2.523.361,42 (naik 0,87 persen atau Rp21.842,42).

              9. Batubara Rp3.191.570,99 (tetap).

              10. Asahan Rp2.819.625,10 (naik 0,17 persen atau Rp4.890,20).

              11. Labuhanbatu Utara Rp2.872.440,81 (naik 0,10 persen atau Rp3.147,97).

              12. Labuhanbatu Rp2.904.569,75 (naik 0,32 persen atau Rp9.280,48).

                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216