Page 139 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 139

Menurut  Zita,  kebijakan  menaikan  UMP  tahun  2022  dari  yang  semula  diputuskan  sebesar
              Rp37.749 menjadi Rp225.667 merupakan upaya mensejahterakan warga di Jakarta.
              "Kita artinya saling gotong-royonglah, yang punya uang memberikan gaji yang lebih layak untuk
              yang pekerja," kata Zita dikutip dari Antara, Senin, 20 Desember 2022.

              Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, selama ini Undang-Undang Cipta Kerja sudah
              sangat  menguntungkan  bagi  pengusaha,  sehingga  naiknya  besaran  upah  bagi  buruh  atau
              pekerja tentunya merupakan hal lumrah.

              Lebih lanjut Zita menuturkan, kenaikan besaran UMP memang akan berpengaruh pada nilai profit
              perseroan, namun demikian tidak berarti membuat pengusaha merugi.

              Selain itu, ia meminta pengusaha bisa melihat kebijakan menaikan upah pekerja sebagai upaya
              dalam membantu sesama warga negara. Terlebih di saat pandemi seperti saat ini.
              "Secara bisnis pasti untungnya lebih tipis, tapi satu sisi ini kan untuk kemanusiaan," katanya.

              Sementara  itu,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani
              menyebut  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  menaikan  UMP  telah  melanggar  regulasi
              pengupahan.

              Selain  itu,  Gubernur  DKI  Jakarta  juga  dinilai  melakukan  revisi  UMP  secara  sepihak  tanpa
              memperhatikan pendapat dunia usaha.

              "Dalam hal ini Apindo DKI Jakarta telah menyatakan keberatannya tersebut karena hal tersebut
              apabila dilakukan akan melanggar PP 36/2021," katanya, Senin, 20 Desember 2021.










































                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144