Page 57 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 57

JAKARTA, KOMPAS - Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1517 Tahun 2021 pada 16
              Desember  2021  menetapkan  kenaikan  upah  minimum  provinsi  atau  UMP  2022  menjadi  Rp
              4.641.854 atau naik 5,1 persen atau senilai Rp 225.667 dari UMP tahun 2021. Dalam SK itu, ada
              aturan  negosiasi  bagi  perusahaan  yang  tidak  mengalami  pertumbuhan.  Akan  ada  diskusi  di
              dewan pengupahan.

              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  mengeluarkan  SK  itu  untuk  merevisi  kenaikan  UMP
              sebelumnya, 0,85 persen, yang sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang
              Pengupahan  dan  Undang-Un-dang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.  Dalam
              memutuskan hal ini, tripartit yang terdiri dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perwakilan buruh,
              dan pengusaha telah melaksanakan rapat daring bersama dewan pengupahan.

              Senin (27/12), Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta Andri
              Yansyah  mengungkapkan,  rapat  itu  tidak  menemukan  kesepakatan.  "Saat-saat  tidak  ada
              kesepakatan bukan cuma tahun ini, tahun-tahun lalu juga tidak ada. Tapi, kami ikut melibatkan
              semua  pihak  terkait.  Lalu,  gubernur  harus  menentukan,"  katanya  saat  ditemui  di  sela  rapat
              dengan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.
              Pemprov  DKI  menggunakan  tiga  dasar  hukum  terkait  dengan  kekhususan  Jakarta  sebagai
              daerah  ibu  kota  negara.  Salah  satunya  Undang-Undang  Nomor  29  Tahun  2007  tentang
              Pemerintahan DKI sebagai Ibu Kota Republik Indonesia. DKI sebagai wilayah khusus berhak
              menentukan kebijakan sendiri.
              "Insya  Allah  UMP  (revisi)  ini  memberi  rasa  keadilan  dan  meningkatkan  daya  beli  untuk
              memperbaiki perekonomian," kata Andri.

              Ia  mengatakan,  mereka  akan  segera  mengomunikasikan  ke-putusan  itu  kepada  pengusaha,
              termasuk aturan yang melarang pengusaha memberikan upah lebih rendah, mengurangi atau
              menurunkan upah pekerja yang sudah diatur.

              Komunikasi itu nantinya bisa memberi kesempatan bagi perusahaan yang terdampak pandemi
              untuk menyesuaikan kenaikan upah. Ini mempertimbangkan perekonomian yang diperkirakan
              belum normal setelah dua tahun pandemi.

              Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  juga  menyediakan  kartu  pekerja  dengan  nilai
              bantuan  Rp  600.000-Rp  700.000  per  bulan.  Bantuan  sosial  itu  mencakup  subsidi  tiket  bus
              Transjakarta dan bahan pangan. "Pekerja bisa diusulkan oleh asosiasi dan perusahaan, harus
              betul-betul warga Jakarta, dan dibuktikan dengan slip gaji bahwa ia mendapat UMP plus 10
              persen. Sampai saat ini pekerja yang telah terverifikasi Bank DKI berjumlah 41.284 orang," tutur
              Andri.

              Sekretaris  Komisi  B  DPRD  DKI  Pandapotan  Sinaga  menilai,  Pemprov  DKI  Jakarta  membuat
              kehebohan dengan merevisi UMP 2022. Kehebohan yang dimaksud terkait penolakan pengusaha
              yang mengaku tidak dilibatkan dalam penetapan revisi itu. Pemprov DKI juga tidak beraudiensi
              dengan Komisi B DPRD DKI sebagai mitra kerja mereka.
              Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi menyatakan, revisi
              kenaikan UMP ini dikeluhkan banyak pengusaha di Ibu Kota. Ia menilai DKI tidak terlalu bijak
              dalam kebijakannya (Kompas.id, 19/12).

              Beberapa serikat pekerja, salah satunya Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin (FSP
              LEM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melalui Ketua Dewan Perwakilan Cabang Jakarta
              Timur Endang Hidayat, mendukung DKI.

              Enam buruh ditangkap

                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62