Page 79 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 79

ANIES BASWEDAN NAIKKAN UMP 5,1 PERSEN, PDIP MENCAK-MENCAK: YANG
              RASIONAL.
              Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI memprotes kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang
              menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2022 di Ibu Kota Jakarta sebesar Rp4.641.854
              per bulan atau naik 5,1 persen. PDIP meminta kajian dari Pemerintah Provinsi atau Pemprov
              DKI.

              Koordinator Fraksi PDIP di Komisi B DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Dinas Tenaga
              Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  (Disnakertrans)  terbuka  menyampaikan  kajian  atau  dasar
              direvisinya  kenaikan  UMP  DKI  Jakarta  2022  dari  0,8  persen  jadi  5,1  persen.  Pras,  sapaan
              akrabnya, mengatakan, penjelasan Disnakertrans perlu karena mengingat merujuk Peraturan
              Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan mengamanatkan rata-rata kenaikan
              UMP hanya sebesar 1,09 persen.

              "Jadi, saya minta Pak Andri Yansyah (kepala Disnakertrans) berikan penjelasan sejelas-jelasnya
              kepada kami, yang rasional terkait kenaikan UMP ini," kata Pras, dalam rapat kerja di gedung
              DPRD DKI, Senin (27/12/2021).

              Dia  bilang  demikian  karena  masih  banyak  pengusaha  yang  belum  stabil  keuangannya  atau
              sedang  berjuang  pemulihan  pascapandemi  Covid-19.  Ia  mencontohkan,  imbasnya  masih
              dirasakan ke pedagang warteg atau usaha kecil lainnya.

              "Karena efeknya ini sampai ke pedagang warteg dan usaha-usaha kecil. Saya kasian kepada
              buruh juga, tapi sekarang kita juga harus sadar, kita baru menghadapi pandemi yang sangat
              luar biasa. Nah, kita harus berikan yang rasional. Saya minta dasarnya apa saja," jelas Pras yang
              juga Ketua DPRD DKI.

              Hal senada juga disampaikan Sekretaris Komisi B DPRD DKI dari PDIP, Pandapotan Sinaga. Ia
              meminta Disnakertrans secara gamblang memaparkan formula perhitungan dan acuan peraturan
              apa saja yang dipakai untuk membuat kebijakan tersebut.

              "Kami  tegaskan  bahwa  kami  tidak  pernah  menghalangi  kenaikan  upah  buruh,  yang  kami
              pertanyakan  prosesnya.  Harus  jelas  aturan  mainnya,  prosesnya  untuk  menentukan  upah
              minimum," tuturnya.
              Di lokasi yang sama, Kepala Disnakertrans DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan, penetapan
              UMP tahun 2022 sudah dibahas Dewan Pengupahan, serta melibatkan unsur pemerintah, serikat
              pekerja, dan juga pengusaha.

              "Meskipun saat pembahasan dengan Dewan Pengupahan tidak ada kesepakatan, Pak Gubernur
              harus  menetapkan.  Sepakat  atau tidak  sepakat  karena  masing-masing unsur  itu  mempunyai
              usulan," ujarnya.

              Selain itu, Andri juga menjelaskan bahwa angka tersebut telah mengacu pada proyeksi Bank
              Indonesia terkait pertumbuhan ekonomi, Institute For Development of Economics and Finance
              (Indef), dan kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).












                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84