Page 84 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 84

Menurutnya, keputusan Anies ini justru memberatkan para pengusaha kecil atau UMKM di ibu
              kota.
              "Jadi kalau kita bicara keadilan, memang keadilan siapa yang punya?" tuturnya.

              Politisi  yang  juga  seorang  epidemiolog  ini  pun  menyebut,  keputusan  Anies  menaikkan  UMP
              menjadi sekitar Rp4,6 juta ini sangat membebani keuangan daerah.

              Sebab, kurang lebih ada 120.000 penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Pemprov DKI yang
              gajinya juga harus disesuaikan dengan kenaikan UMP 5,1 persen.
              "Bebannya di APBD kalau dinaikan, (ada penambahan) sekitar Rp320 miliar sampai Rp350 miliar
              per tahun," kata Gilbert.

              Anies  disebut  cari  sensasi  Anggota  Komisi  B  DPRD  DKI  Jakarta  dari  Fraksi  PKB-PPP  Sutikno
              mengkritisi kebijakan Gubernur Anies Baswedan menaikkan upah minimum provinsi (UMP) DKI
              Jakarta 2022 dari 0,85 persen menjadi 5,1 persen.

              Ia  mewanti-wanti  Anies  agar  tidak  mencampuradukan  suatu  kebijakan  dengan  kepentingan
              politik menuju Pilpres 2024 dengan alasan demi keadilan bagi buruh.

              "Jangan sampai faktor keadilan karena ending-nya masih ranah politik, cari sensasi, popularitas
              saja, tujuan tertentu. Kalau ada provinsi lain enggak masalah, tapi ini DKI jangan ada image apa
              yang  kami  sampaikan,"  ucap  Politisi  PKB-PPP  ini  saat  rapat  di  komisi  B  DPRD  DKI,  Senin
              (27/12/2021).

              Menurut Sutikno, seharusnya kenaikan upah buruh ini dikaji bersama dan melibatkan semua
              unsur, termasuk pengusaha.

              Sebab, para pengusaha sempat menyampaikan penolakannya terhadap kenaikan UMP DKI 2022
              menjadi 5,1 persen lantaran tak sesuai dengan formula pengupahan dari pemerintah pusat, yakni
              PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
              Sutikno  mengkhawatirkan  kenaikan  ini  justru  merugikan  masyarakat  karena  berpotensi
              mengundang perusahaan mencari pekerja yang profesional.

              "Jangan mentang-mentang diangkat gubernur, tapi berikan masukan salah (untuk Kadisnaker
              DKI).  Nanti  dampaknya  di  gubernur  karena  di  2024.  Mudah-mudahan  yang  diinginkan  jadi
              Presiden tercapai," ucapnya.

              Diberitakan  sebelumnya,  lewat  Keputusan  Gubernur  atau  Kepgub  DKI  Jakarta  Nomor  1517
              Tahun 2021 tentang upah minimum provinsi tahun 2022, Anies membuktikan perjuangannya
              membela buruh .

              Keputusan  yang  telah  ditandatangani  Anies  pada  16  Desember  2021  lalu  ini  secara  resmi
              menetapkan kenaikan UMP DKI Jakarta 2022 sebesar 5,1 persen atau sebesar Rp 225.667.

              "Menetapkan Upah Minimum Provinsi Tahun 2022 di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta
              sebesar Rp4.641.854 (empat juta enam ratus empat puluh satu ribu delapan ratus lima puluh
              empat rupiah) per bulan," isi Kepgub Anies yang dikutip TribunJakarta.com, Senin (27/12/2021).
              Adapun besaran UMP Rp 4,6 juta itu diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2022 mendatang, dan
              berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja satu tahun atau lebih.

              "Pengusaha wajib menyusun dan menerapkan struktur dan skala upah di perusahaan dengan
              memperhatikan  kemampuan  perusahaan  dan  produktivitas  sebagai  pedoman  upah  bagi

                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89