Page 62 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 62
Para kader juga ditugasi menerima dan mencatat laporan kerja paksa dan pelanggaran HAM dari
ABK di kapal domestik ataupun asing. Aduan diteruskan ke Fishers Center di Bitung dan Tegal
untuk kemudian diteruskan ke pihak berwajib. "Mereka jadi frontliners perlindungan serta deteksi
dini perdagangan orang," tambahnya.
Kini, DFW Indonesia mengupayakan agar pemerintah desa di Tegal, Pemalang, dan Brebes mau
mengalokasikan dana desa untuk misi ini, mengingat para kader diresmikan kepala desa. Adapun
pendanaan bagi kader di Bitung masih dijajaki dengan pemerintah kota.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha
mengatakan, calon ABK harus mampu mengidentifikasi kejanggalan proses pengurusan
dokumen sejak dari pemberangkatan. Misalnya, penggantian nama pada paspor dan paksaan
menandatangani PKL tanpa boleh membacanya lebih dulu.
Di samping itu, calon ABK perlu curiga jika pelatihan keselamatan dasar (BST) berjalan singkat
atau bahkan sertifikat diberikan tanpa pelatihan. Apabila kewaspadaan ini meningkat, kasus
kekerasan terhadap ABK di luar negeri akan menurun.
"Kalau sudah ada tanda-tanda yang tidak beres, calon ABK jangan memaksakan berangkat meski
sudah diiming-imingi uang karena bisa terjadi masalah di kemudian hari. Kesadaran itu yang
harus kita bangun karena perlindungan paling optimal adalah perlindungan dari diri sendiri," kata
Judha, Sabtu (18/9).
Para lulusan sekolah pelayaran tentu lebih unggul dalam membedakan perusahaan mana yang
resmi dan tidak. Kasus-kasus kekerasan terhadap WNI yang mengawaki kapal perikanan asing,
seperti Aab dari Cirebon, pun menjadi pembelajaran sekaligus pengingat bagi mereka untuk lebih
waspada jika ingin bekerja di sektor perikanan yang tergolong sulit dan berbahaya.
Salah satu siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tegal, Valentino Robert
Rossy, menyatakan hanya akan melamar di perusahaan penyalur ABK yang direkomendasikan
sekolahnya. Ia juga memanfaatkan informasi-informasi dari para alumni di sekolahnya untuk
menggali rekam jejak perusahaan penyalur ABK.
"Kalau sudah direkomendasikan pihak sekolah dan mendapatkan testimoni dari alumni, biasanya
memang perusahaannya bagus. Tapi, kalau belum, perlu diteliti lebih lanjut, jangan asal
mendaftar," katanya.
Valentino bercita-cita ingin bekerja di kapal ikan di Jepang untuk membantu meningkatkan
perekonomian keluarganya. Kini, ia tengah berfokus meningkatkan keterampilan dan mengasah
kemampuan berbahasa Jepang.
Para lulusan sekolah pelayaran tentu lebih unggul dalam membedakan perusahaan mana yang
resmi dan tidak.
caption:
Polisi menunjukkan paspor milik tiga awak kapal perikanan Indonesia yang meninggal di kapal
berbendera China, Fu Yuan Yu 829, Jumat 04/8/2020).
61

