Page 129 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 129
Judul FPBI Suarakan Jeritan Buruh Perempuan yang Dihimpit UU Cipta Kerja
Nama Media gatra.com
Newstrend UU Cipta Kerja
Halaman/URL https://www.gatra.com/detail/news/530940/nasional/fpbi-suarakan-
jeritan-buruh-perempuan-yang-dihimpit-uu-cipta-kerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-12-11 22:19:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Khotiah (Koordinator Buruh Perempuan FPBI) Pihak pemerintah hari ini tidak berpihak
bagi kaum buruh. Pemerintah tidak punya ketegasan. Mereka cuma mengeluarkan edaran. Kan
udah jelas di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 siapa pun pengusaha yang membayar upah
di bawah UMP, itu udah jelas akan dipidana
positive - Khotiah (Koordinator Buruh Perempuan FPBI) Saya sudah survei ke mana-mana. Paling
murah itu Rp38.000-Rp39.000. Bagaimana untuk belanja buruh perempuan sehari-hari?
negative - Khotiah (Koordinator Buruh Perempuan FPBI) Mereka dirumahkan tanpa kejelasan.
Upahnya nggak dibayar. Tiba-tiba mereka di-PHK, secara sepihak. Tiba-tiba pengusahanya
kabur. Di mana pemerintah hari ini? Tidak ada. Tidak ada tanggung jawabnya pemerintahan ini
neutral - Khotiah (Koordinator Buruh Perempuan FPBI) Kenapa baru melaporkan hari ini?
negative - Khotiah (Koordinator Buruh Perempuan FPBI) Saya mendesak banget ke pemerintah
hari ini. Siapa pun pemerintahnya hari ini, tolong upah buruh jangan sampai nggak naik
Ringkasan
Ratusan massa yang tergabung dalam Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) melakukan
aksi damai di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Sabtu, (11/12/2021), siang sekitar pukul
12.15 WIB setelah melakukan long march dari Tugu Tani mulai pukul 10.00 WIB. Mereka
menyuarakan tentang terdesaknya kehidupan buruh di bawah Undang-Undang (UU) Cipta Kerja
yang sudah berusia kurang lebih satu tahun, terutama terkait pemutusan hubungan kerja secara
sepihak selama masa pandemi Covid-19 dan upah yang dinilai tidak layak.
128