Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2020
P. 103
SEKRETARIS Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan,
pembukaan pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang IV akan dibuka pada akhir Juli
2020. Itu menunggu peraturan turunan dari Peraturan Presiden 76/2020 tentang Perubahan
Peraturan Presiden 36/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu
Prakerja selesai dibuat.
"Kita berharap, untuk batch selanjutanya batch 4 dan seterusnya, bisa segera kita jalankan
bersama dengan perangkat regulasi baru yang mudah-mudahan ini akan jauh lebih baik dari
tata kelola dan akuntabilitasnya. Kita juga mengharapkan ini segera dibuka di akhir Juli ini.
Mudah-mudahan kuotanya sampai 500.000 peserta," ujar Susiwijono dalam konferensi pers di
gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (13/7).
Selain itu, Komite Cipta Kerja juga tengah mempertimbangkan untuk dilakukannya pelatihan
secara offline (luar jaringan/luring). Rencananya hal tersebut akan dimulai pada pertengahan
atau akhir Agustus 2020.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono mengungkapkan, pada gelombang IV dan
seterusnya korban PHK, pekerja yang dirumahkan dan pelaku UMKM terdampak pandemi
menjadi prioritas sebagai peserta program pelatihan.
Berdasarkan data yang diolah Kemnaker, kata Bambang, saat ini sekitar 3 juta tenaga kerja dan
pelaku UMKM yang masuk ke dalam daftar prioritas. Dari jumlah tersebut, 1,7 juta orang
datanya telah lengkap dan terverifikasi.
"Wait list ini jumlahnya kurang lebih adalah 3 juta lebih sedikit, isinya orang-orang yang ter
PHK, orang-orang yang dirumahkan dan juga pelaku UMKM yang usahanya terdampak covid.
Dari 3 juta tersebut, kurang lebih 1,7 juta datanya sudah sangat komplit by name by adress.
Sementara lebihnya masih kita lakukan verifikasi ulang," terang Bambang.
Senada, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menyebutkan, pada gelombang IV nanti
porsi peserta pelatihan akan diisi oleh mereka yang menjadi prioritas sebesar 80% dari 500.000
kuota yang disediakan. Sedangkan 20% lainnya merupakan peserta umum yang tidak masuk
dalam kategori prioritas.
"Intinya kita selesaikan dulu yang 1,7 juta orang yang telah lengkap itu datanya sebagai peserta
Kartu Prakerja. Begitu sudah mulai berkurang, kemungkinan akan berubah lagi porsinya, 80%
untuk umum dan 20% untuk mereka yang ter-PHK, dirumahkan dan pelaku UMKM terdampak
covid-19," pungkas Rudy. (OL-4).
102