Page 368 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 368

Dewan  Pengupahan  Nasional  dari  unsur  Pakar  Pengupahan,  Joko  Santosa  menilai  perlu
              diantisipasi  terhadap  penetapan  UM  pada  COVID-19  saat  ini  yaitu  potensi  terhambatnya
              perluasan kesempatan kerja baru, terjadinya subtitusi tenaga kerja ke mesin (otomatisasi proses
              produksi).

              Selain itu munculnuya pemicu terjadinya PHK, mendorong terjadinya relokasi dari lokasi yang
              memiliki  nilai  UMK  tinggi  kepada  lokasi  yang  memiliki  nilai  UMK  yang  lebih  rendah,  dan
              mendorong tutupnya perusahaan, khususnya pada situasi pandemi COVID-19 saat ini.

              "Potensi  lainnya  yaitu  untuk  meningkatkan  ruang  dialog  kesepakatan  upah  serta  penerapan
              struktur dan skala upah di atas upah minimum" ucapnya.

              Naik Tipis? Dewan Pengupahan Nasional (Dapenas RI) sudah mengeluarkan estimasi kenaikan
              Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2022 mendatang. Namun penetapan resmi nantinya masih
              menunggu keputusan dari Gubernur di daerah masing-masing.

              "Jadi kalau asumsi simulasi UMP ini secara nasional ada di 1,09%, laporan ini sudah dibagikan
              kepada internal kami dan pemerintah daerah," kata Wakil Ketua Dapenas RI, Adi Mahfudz, Jumat
              (12/11/2021).

              Adi menjelaskan dari simulasi masing-masing provinsi, UMP tertinggi ada di wilayah DKI Jakarta,
              sementara yang terendah pada wilayah Jawa Tengah.(hoi/hoi).

















































                                                           367
   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373