Page 70 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 70

rata penyesuaian UMP adalah 1,09 persen. Saya tidak bilang bahwa ini upah minimum provinsi
              2022, ini rata-rata penyesuaian provinsi
              negative - Indah Anggoro Putri (Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker) Bukan berarti semua provinsi
              naik 1,09 persen. Hati-hati ya memahaminya

              negative  -  Indah  Anggoro  Putri  (Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Kemnaker)  Jadi,  kalau  ada  yang
              mengatakan upah minimum ditetapkan Kemenaker, itu salah. Yang menetapkan UMP adalah
              gubernur, paling lambat 21 November 2021 ini, sekitar 6 hari lagi. Karena tanggal 21 itu Hari
              Minggu, maka harus ditetapkan sehari sebelum hari libur

              neutral  -  Indah  Anggoro  Putri  (Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Kemnaker)  Ini  formula  bukan  dari
              Kemenaker saja, tetapi kami umumnya dengan dewan pengupahan nasional


              Ringkasan

              Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Utara Tahun 2022 akan ditetapkan Gubernur Sumut,
              Edy  Rahmayadi,  pada  21  November  2021.  Menjelang  penetapan  itu,  Gubernur  bersama
              Pangdam  I/BB  Mayjen  TNI  Hasanuddin,  dan  Kapolda  Sumut  Irjen  Pol  RZ  Panca  Putra
              Simanjuntak, mengumpulkan pimpinan serikat buruh dan pekerja di Aula Tengku Rizal Nurdin,
              Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (15/11).



              21 NOVEMBER UMP SUMUT 2022 DIUMUMKAN, GUBSU JANJI BERLAKU ADIL

              Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Utara Tahun 2022 akan ditetapkan Gubernur Sumut,
              Edy  Rahmayadi,  pada  21  November  2021.  Menjelang  penetapan  itu,  Gubernur  bersama
              Pangdam  I/BB  Mayjen  TNI  Hasanuddin,  dan  Kapolda  Sumut  Irjen  Pol  RZ  Panca  Putra
              Simanjuntak, mengumpulkan pimpinan serikat buruh dan pekerja di Aula Tengku Rizal Nurdin,
              Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (15/11).

              Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, penetapan UMP tersebut berdasarkan ketentuan yang
              ada  sebagaimana  diatur  dalam  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.  Berdasarkan  PP  36  itu,  UMP  2022  akan  mempertimbangkan  pertumbuhan
              ekonomi, laju inflasi, pendapatan daerah, termasuk daya beli dan tingkat penyerapan tenaga
              kerja.

              Namun ia menegaskan akan berbuat adil. “Yakinkan Anda semua, bahwa saya akan berbuat adil.
              Demi  Tuhan,  demi  Allah,  saya  tak  ada  melihat  kanan  dan  kiri,  saya  berbuat  netral  untuk
              kesejahteraan  rakyat  saya.  Itu  cita-cita  saya  pada  saat  saya  bersumpah  menjadi  Gubernur
              Sumut. Saya murni untuk rakyat. Yakinkan itu,” tegasnya.

              Edy meminta, pernyataannya itu disampaikan kepada buruh dan pekerja lainnya. “Tetapi tidak
              boleh ego mementingkan diri pirbadi. Apalagi Covid-19 yang sangat mempengaruhi, tapi tak
              boleh difitnah terus Covid-19 ini,” ujarnya.

              Menurut Edy, semua pihak harus didudukkan untuk menemui jalan tengah mengenai penetapan
              upah ini. Untuk itu, setelah bertemu pada pekerja dan buruh, gubernur akan mengundang para
              pengusaha untuk meminta masukan terkait besaran upah yang ditetapkan.

              Disebutnya,  pemerintah  harus  hadir  di  tengah-tengah  antara  pekerja  dan  pengusaha.  Meski
              sejujurnya, Gubernur sangat ingin menetapkan UMP yang tinggi. “Kalau saya boleh jujur, kalau


                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75