Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 138
Mereka membawa keranda mayat dan kemudian membakar ban bekas di pintu keluar kantor
tersebut. Massa sempat terlibat saling dorong dengan polisi saat mencoba mendobrak pintu
pagar teralis besi.
Polisi juga mencoba memadamkan api menggunakan air dan alat pemadam api ringan (APAR).
Aparat meminta mahasiswa untuk tidak merusak pagar milik pemerintah.
Imbauan polisi tak dihiraukan massa. Mereka tetap berusaha menjebol pagar tersebut dan ingin
bertemu langsung Kepala Imigrasi Kelas IA Kendari Hajar Aswad.
Usai membakar pagar Kantor Imigrasi, mahasiswa kemudian menggelar salat jenazah sebagai
bentuk protes atas kedatangan TKA China.
Tak hanya itu, mahasiswa juga membuang kantong sampah ke kerumunan polisi. Kebetulan
sampah itu tertumpuk di samping pintu kantor. Sampah-sampah ini terlihat mengotori halaman
kantor Imigrasi Kelas IA Kendari.
Demonstrasi penolakan tenaga kerja asing (TKA) asal China kembali berlanjut, Senin (29/6).
(CNN Indonesia/fandi) Koordinator lapangan aksi, AwalRafiul menyebut kedatangan mereka
ingin memprotes pernyataan Kepala ImigrasiKendari yang dinilai tidak konsisten terkait dengan
kedatanganTKA China di Sultra.
Hal ini berkaca dari 49 TKA China yang didatangkan sebelumnya hanya mengantongi visa
kunjungan. Padahal harusnya para TKA itu menggunakan visa 312 atau visa kerja spesifikasi
tenaga ahli.
"Bukan buruh biasa yang bisa dikerjakan buruh lokal," kata Awal dalam orasinya.
Penggunaan visa kunjungan ini, kata Awal, bisa juga digunakan oleh 500 TKA China yang
didatangkan secara bergelombang.
Massa mendesak agar Imigrasi turut menyertakan semua pihak termasuk mahasiswa untuk
mengecek legalitas penggunaan visa TKA China yang bekerja di PT Virtue Dragon Nickel
Industry (VDNI) dan PT Obssidian Stainless Steel (OSS).
Kepala Imigrasi Kendari, Hajar Aswad menyebut visa 156 TKA asal China gelombang pertama
yang tiba di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum diperiksa.
Hal itu dikarenakan 156 TKA yang datang masih menjalani karantina selama 14 hari untuk
menghindari penyebaran covid-19. Hal itu sesuai Permenkum HAM No 11 Tahun 2020 tentang
perlakuan bagi orang asing yang datang di tengah pandemi corona.
Meski belum diperiksa oleh Imigrasi Kendari, para TKA ini telah menjalani pemeriksaan dokumen
di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado saat tiba dari Malaysia yang sebelumnya
berangkat dari Guangzhou China.
Pihak pemberi kerja melalui Eksternal Affairs Manager PT Virtue Dragon Nickel Indistry (VDNI),
Indrayanto menyebut seluruh perizinan, status keahlian hingga jenis pekerjaan yang akan
dikerjakan di PT VDNI maupun di PT OSS sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Status mereka sebagai tenaga ahli mereka menggunakan visa 312. Itu sudah klir. Sudah ada
juga RPTKA (rencana penggunaan tenaga kerja asing) dari Kemenaker," katanya.
137