Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 73
Judul Ekonom Indef Wanti-wanti Pemerintah soal Potensi PHK Gelombang
Kedua
Nama Media tribunnews.com
Newstrend Dampak Virus Corona
Halaman/URL https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/06/29/ekonom-indef-wanti-
wanti-pemerintah-soal-potensi-phk-gelombang-kedua
Jurnalis Lita febriani
Tanggal 2020-06-29 19:56:00
Ukuran 0
Warna Halaman Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korpo
Sentimen negative
Narasumber
neutral - Bhima Yudhistira (Ekonom Indef) Bagaimana caranya ide-ide besar harus hadir mulai
dari dibalik, bahwa stimulus 80 persen bukan untuk korporat, namun langsung masuk kepada
mereka yang menjadi korban PHK, kepada UMKM untuk modal kerja dan lain-lain
negative - Bhima Yudhistira (Ekonom Indef) Tapi karena kabinetnya atau tim ekonominya
tunduk pada disaster kapitalism, sehingga apa yang diminta oleh para corporate-corporate yang
rakus ini kemudian semuanya dituruti
negative - Bhima Yudhistira (Ekonom Indef) Yang jelas kita tidak bisa berada pada kurva
berbentuk V. Apalagi berbentuk huruf V seperti pada logo Nike. Terlebih kalau kita melihat
setelah krisis tahun 98 itu kita kurvanya berbentuk huruf L. Jadi sebelum 98 ekonomi bisa
tumbuh 6-7 persen, pasca 98 kurvanya berbentuk L
negative - Bhima Yudhistira (Ekonom Indef) Kenapa tujuannya itu, karena watak dari disaster
capitalism atau kapitalis bencana. Itu juga muncul pada waktu krisis tahun 98 dengan kasus
BLBI. Waktu krisis tahun 2008 muncul dengan skandal Bank Century. Tahun 2020 karyanya
makin banyak lagi. Jadi korporasi makin banyak yang antri untuk minta stimulus yang menurut
saya ngga logic
Ringkasan
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mewanti-wanti pemerintah terkait
adanya potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gelombang kedua di masa pandemi virus
corona atau Covid-19 saat ini.
Menurut Ekonom Indef Bhima Yudhistira, potensi PHK gelombang kedua tersebut bisa terjadi
apabila pemerintah tidak memberikan stimulus kepada korban PHK atau stimulus yang tidak
tepat sasaran.
72