Page 31 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 31
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Ketua Tanfidziyah PCI
NU Korea Selatan K Ali Nurahim dan General Manager BNI Cabang Seoul Anisfu di Kantor Cabang
Luar Negeri BNI Korea Selatan di Seoul, Minggu (21/6).
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler di
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan, Vevie Damayanti, serta Rais Syuriah PCI
NU Korea Selatan KH Huda Ulin Nuha Al Amin.
Anisfu mengatakan, selama ini, banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja bertahun-
tahun di luar negeri tapi saat pulang tidak memiliki tabungan dan menjadi penganggur di
Indonesia. BNI sebagai satu-satunya bank Indonesia di Korea Selatan memiliki tanggung jawab
untuk memperkenalkan instrumen keuangan kepada para PMI, sehingga ketika kembali ke
Indonesia, mereka memiliki tabungan yang dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha.
Harapannya, mereka juga bisa menciptakan lapangan kerja di kampung halaman.
"Pembukaan tabungan adalah salah satu modal dasar untuk mengelola keuangan. Setelah
membuka tabungan, PMI diharapkan bisa mulai menyisihkan gaji bulanan untuk menabung,
membayar tagihan bulanan, membuka deposito atau tabungan pendidikan, hingga membeli
instrumen investasi seperti reksa dana dan obligasi ritel," ujar Anisfu dalam keterangan tertulis
yang diterima Investor Daily, Minggu (21/6).
Sejak meluncurkan program pembukaan rekening rupiah pada 2017, BNI Seoul berhasil
menghimpun dana pihak ketiga yang bersumber dari tabungan PMI sebesar Rp 189 miliar per
April 2020 dengan rata-rata pertumbuhan 69% per tahun. Untuk mendukung pembukaan
tabungan serta memberikan kemudahan transaksi selama 24 jam per hari dan tujuh hari dalam
seminggu (24/7), BNI Seoul juga menyediakan layanan aktivasi BNI Mobile Banking.
Kerja sama pembukaan rekening Taplus IDR ini merupakan perwujudan visi PCI NU Korea
Selatan, yaitu menjadi lembaga yang mandiri serta memberikan manfaat bagi anggota dan
Indonesia. Apalagi BNI tidak hanya menyiapkan produk simpanan dan investasi, tapi juga turut
berperan aktif dalam program inklusi keuangan kepada PMI, yaitu membuka peluang bagi PMI
untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat sekembalinya ke Indonesia. BNI juga memberikan
pelatihan kewirausa-haan selama para PMI berada di luar negeri, dengan harapan mereka dapat
memanfaatkan keterampilan tersebut pada saat kembali ke Indonesia.
Sosialisasi tersebut dilakukan BNI karena Korea Selatan merupakan salah satu negara yang
paling diminati warga negara Indonesia sebagai tempat mencari nafkah. Saat ini, terdapat
sekitar 40 ribu pekerja migran Indonesia di sektor manufaktur, tekstil, dan perikanan di berbagai
kota Korea Selatan, (ris)
30

