Page 28 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 28

Masalah lainnya, penunjukan delapan mitra platform digital Kartu Prakerja oleh pemerintah juga
              tak melalui aturan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kedelapan mitra yang terpilih adalah
              Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar
              Mahir,  dan  Kemnaker.go.id.  Melenceng  dari  pakem,  penunjukan kedelapan  mitra  berpotensi
              melanggar  prinsip  persaingan  sehat,  transparansi,  keadilan,  serta  akuntabilitas  dalam
              pengadaan barang dan jasa pemerintah.

              Temuan KPK yang tak kalah mencolok adalah konflik kepentingan yang diduga melibatkan lima
              mitra platform, yaitu Skill Academy by Ruangguru, Pintaria, Sekolahmu, Maubelajarapa.com,
              dan  Pijar  Mahir.  KPK  menemukan  sedikitnya  250  dari  1.895  paket  pelatihan  yang  terafiliasi
              dengan kelima mitra.


              Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020, tugas mitra platform adalah menyeleksi
              paket pelatihan yang ditawarkan oleh lembaga, lain. Setelah mengkurasi paket pelatihan yang
              dianggap  layak,  mitra  menawarkan  paket  tersebut  kepada  peserta  pi'ogram  Kartu  melalui
              platform yang mereka miliki. Ketika kelima mitra menyeleksi dan menilai paket pelatihan yang
              mereka rancang sendiri, potensi konflik kepentingannya teramat pekat. Melebihi kiasan "jeruk
              makan jeruk", ada godaan moral yang besar bagi mereka untuk meloloskan proposal sendiri.
              Urusannya kian runyam ketika KPK menemukan hanya 457 konten pelatihan, atau sekitar 24
              persen, yang layak masuk program Kartu Prakerja. Dari angka tersebut, hanya 55 persen yang
              sesuai untuk skema pelatihan online.

              Di  luar  temuan  KPK,  ada  pula  potensi  program  Kartu  Prakerja  salah  sasaran.  Bila  target
              utamanya adalah mereka yang kehilangan pekerjaan akibat mewabahnya Covid-19, bantuan
              langsung tunai jelas lebih tepat ketimbang pelatihan online. Masalah lain, dari anggaran Rp 20
              triliun, sebanyak 28 persen atau sekitar Rp 5,6 triliun .juga bakal jatuh ke tangan mitra platform
              digital dan penyedia pelatihan, bukan untuk mereka yang paling membutuhkan.

              Bermasalah dari hulu (kebijakan) sampai hilir (pelaksanaan), program Kartu Prakerja tak cukup
              diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Kalaupun tak melibatkan auditor
              independen,  setidaknya  hal  ini  perlu  ditangani  Badan  Pemeriksa  Keuangan  selaku  auditor
              eksternal pemerintah. Sambil menunggu hasil audit, pemerintah perlu lebih serius memikirkan
              skema baru agar kelak penyaluran bantuan Prakerja lebih tepat sasaran.
































                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33