Page 24 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2020
P. 24

Sedangkan, sebagian besar peserta yang mendaftar untuk 3 gelombang yaitu 9,4 juta pendaftar
              bukanlah target yang disasar oleh program tersebut.

              Manajemen  Pelaksana  Kartu  Pra  Kerja  juga  menggunakan  fitur  "face  recog-nation"  untuk
              kepentingan  pengenalan  peserta  dengan  anggaranRp30,8  miliar  sangat  tidak  efisien.
              Penggunaan N1K dan keanggotaan BP Jamsosteksudah memadai.

              "Rekomendasi  kedua,  cukup  menggunakan  NIK  (Nomor  Induk  Kependu-dukan)  sebagai
              identifikasi  peserta  sudah  memadai,  tidak  perlu  dilakukan  penggunaan  fitur  lain  yang
              mengakibatkan penambahan biaya," ungkap Alex.

              Selanjutnya  terkait  dengan  erja  sama  dengan  8  "platform"  digital  tidak  melalui  mekanisme
              Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJ).

              "Ketiga, agar komite meminta 'legal opinion' ke Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha
              Negara  (Jamdatun)  Kejaksaan  A-gung  RI  tentang  kerja  sama  dengan  8  'platform'  digital
              iniapakahtermasukdalam cakupan PBJ pemerintah," tambah Alex.

              Ke-8 "platform" digital Kartu Prakerja yaitu To-kopedia, Bukalapak, Pijar Mahir, Sekolah.mu, Pin-
              taria, Skill Academy, Mau-BelajarApa dan ICemente-rian Tenaga Kerja.

              "Terdapat  konflik  kepentingan  pada  5  dari  8  Platform  Digital  dengan  Lembaga  Penyedia
              Pelatihan.  Sebanyak250  pelatihan  dari  1.895  pelatihan  yang  tersedia  adalah  milik  Lembaga
              Penyedia Pelatihan yang memiliki konflik kepentingan dengan 'platform' digital," ungkap Alex.

              Kelimanya  adalah  Skill  Akademy  (Ruangguru);Pintaria  (HarukaEdu),  Sekolahmu,  MauBelaj-
              aiApa.com  dan  Pijar  Mahir.  Konflik  kepentingan  terjadi  karena  lembaga  pelatihan  juga
              merupakan "platform" digital ataukolabora-tor dalam program Kartu Prakerja.

              "Rekomendasi  keempat,  'platform'  Digital  tidak  boleh  memiliki  konflik  kepentingan  dengan
              Lembaga Penyedia Pelatihan. Dengan demikian 250 pelatihan yang terindikasi harus dihentikan
              penyediaannya," tegas Alexander.


              Selanjutnya  terkait  dengan  kurasi  materi  pelatihan  menurut  KPK  tidak  dilakukan  dengan
              kompetensi  yang  memadai  karena  pelatihan  yang  memenuhi  syarat  baik  materi  maupun
              penyampaian secara daring hanya 13 persen dari 1.895 pelatihan.

              "Dari 1.895 pelatihan kita ambil contoh 327 pelatihan secara acak lalu kita cek di internet ada
              tidak yang menyediakan secara gratis?Temyata 89 persen ada! Nama dan kontennya saja yang
              berbeda, jadi hanya 11 pesen dari pelatihan yangbenar-benar pantas dibayar atau hanya sekitar
              200 pelatihan," kata Pahala.

              Artinya sudah ada 250 pelatihan yang dikeluarkan lalu hanya 11 persen pelatihan yang layak
              dibayar karena 89 persen pelatihan ditemukan secara gratis di internet.

              "Kelima, kurasi materi pelatihan dan kelayakannya untuk menentukan apakah dilakukan secara
              daring,  agar  melibatkan  pihak-pihak  yang  kompeten  dalam  area  pelatihan  serta  dituangkan
              dalam bentuk petunjuk teknis," tegas Alexander.
              Rekomendasi  keenam,  materi  pelatihan  yang  teridentifikasi  sebagai  pelatihan  yang  gratis
              melalui jejaring internet, harus dikeluarkan dari daftar pelatihan yang d ise-diakan Lembaga.
              Pelatihan termasuk di laman prakerja.org.

              Selanjurnya  terkait  dengan  metodepelaksanaan  program  pelatihan  secara  daring  berpotensi
              fiktif, tidak efektif dan merugikan keuangan negara karena metode pelatihan hanya satu arah


                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29